BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Secara umum senyawa yang disebut lipid biasanya
di artikan sebagai suatu senyawa yang dalam pelarut tidak larut dalam
air, namun larut dalam organic. Contohnya benzena, eter, dan kloroform. Suatu
lipid suatu lipid tersusun atas asam lemak dan gliserol. Berbagai kelas
lipid dihubungkan satu sama lain berdasarkan komponen dasarnya, sumber
penghasilnya, kandungan asam lemaknya, maupun sifat-sifat kimianya.
Kebanyakan lipid ditemukan dalam kombinasi dengan senyawa sederhana lainnya
(seperti ester lilin, trigliserida, steril ester dan fosfolipid),
kombinasi dengan karbohidrat (glikolipid), kombinasi dengan protein
(lipoprotein). lipid yang sangat bervariasi struktur dan
fungsinya, mulai dari volatile sex pheromones sampaikekaretalam. Berdasarkan
komponen dasarnya, lipid terbagi dalam lipid sederhana, lipid majemuk, dan
lipid turunan.
Berdasarkan sumbernya, lipid dikelompokkan sebagai
lemak hewan (animal fst), lemak susu (milk fat), minyak ikan (fish oil),
dll. Klasifikasi lipid ke dalam lipid majemuk karena lipid tersebut
mengandung asam lemak yang dapat di sabunkan, sedangkan lipid
sederhana tidak mengandung asam lemak dan tidak dapat
di sabunkan. Lipid seperti lilin (wax), lemak, minyak, dan fosfolipid
adalah ester yang jika dihidrolisis dapat menghasilkan asam lemak dan
senyawa lainnya termasuk alkohol. Steroid tidak mengandunga asam lemak
dan tidak dapat dihidolisis. Lipid berperan penting dalam komponen struktur
membran sel. Lemak dan minyak dalam bentuk
trigliserol sebagai sumber penyimpan energi, lapisan pelindung, dan insulator
organ-organ tubuh beberapa jenis lipid berfungsi sebagai sinyal kimia, pigmen, juga sebagai
vitamin, dan hormon. Fosfolipida memiliki seperti trigliserida. Bedanya,
pada fosfolipida satu asam lemaknya digantikan
oleh gugus fosfat yang mengikat gugus alcohol yang mengandung nitrogen,
contohnya yaitu fosfatidiletanolamin (sefalin), fosfatidilkolin
(lesitin), dan fosfatidilserin. Sebagian besar lemak dan minyak di alam
terdiri atas 98-99 % trigliserida.. Trigliserida adalah suatu ester gliserol. Trigliserida
terbentuk dari 3 asam lemak dan
gliserol. Apabila terdapat satu asam lemak dalam ikatandengan gliserol maka
dinamakan monogliserida.
1.2.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah makalah ini adalah sebagai
berikut :
1.
Apa yang dimaksud dengan lipid ?
2.
Apa saja sifat lipid ?
3.
Apa saja fungsi lipid ?
4.
Apa saja penggolongan lipid ?
5.
Apa saja sediaan mengandung lipid?
6.
Bagaimana identifikasi kandungan
lipid?
1.3.
Tujuan
Tujuan makalah ini
adalah sebagai berikut:
1.
Untuk
mengetahui dari definisi lipid
2.
Untuk
mengetahui sifat lipid
3.
Untuk
mengetahui fungsi lipid
4.
Untuk
mengetahui penggolongan lipid
5.
Untuk
mengetahui sediaan mengandung lipid
6.
Untuk
mengetahui identifikasi kandungan lipid
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi lipid
Lipid merupakan senyawa organik berminyak atau
berlemak yang tidak larut di dalam air,
namun dapat diekstrak dari sel dan jaringan oleh pelarut non polar, seperti
kloroform, atau eter.
Lipid adalah senyawa organik yang diperoleh dari proses
dehidrogenasi endotermal rangkaian hidrokarbon. Lipid bersifat amfifilik,
artinya lipid mampu membentuk struktur seperti vesikel, liposom, atau membran
lain dalam lingkungan basah. Lipid biologis seluruhnya atau sebagiannya berasal
dari dua jenis subsatuan atau "blok bangunan" biokimia: gugus
ketoasil dan gugus isoprena. Penggunaan
pendekatan ini, lipid dapat dibagi ke dalam delapan kategori: asam lemak,
gliserolipid, gliserofosfolipid, sfingolipid, sakarolipid, dan poliketida
(diturunkan dari kondensasi subsatuan ketoasil); serta lipid sterol dan lipid
prenol (diturunkan dari kondensasi subsatuan isoprena).
Meskipun istilah lipid kadang-kadang digunakan sebagai
sinonim dari lemak. Lipid juga meliputi molekul-molekul seperti asam lemak dan
turunan-turunannya (termasuk tri-, di-, dan monogliserida dan fosfolipid, juga
metabolit yang mengandung sterol, seperti kolesterol.
2.2 Sifat
Fisika-Kimia Lipid
1.
Warna : Minyak lemak dan lemak umumnya
berwarna pucat, berwarna kuning karena mengandung pigmen Karotenoid.
Juga dapat berwarna Jingga (Dalam bentuk padatannya). Apabiula minyak
dihidrogenasi maka akan terjadi hidrogenasi pada pigmen yang dikandungnya,
sehingga terjadi pengurangan warna pada minyak tersebut.
2.
Bau
: Berbau Wangi disebabkan adanya
senyawa Nonyl Metil Keton (pada minyak kelapa) & β-ionon (pada
minyak kelapa sawit). Adanya rantai asam yang sangat pendek akan menyebabkan
kerusakan pada minyak dan akan mengalami perubahan bau (Tengik)
3.
Kelarutan : Tidak larut dalam air kecuali
Castor oil, sedikit larut dalam alkohol, larut dalam eter, karbon disulfida,
dan kloroform.
4.
Titik
Cair : Minyak lemak dapat memadat dan
dapat mencair pada batas temperatur tertentu, ini berguna untuk pengenalan
komponen. Namun keadaan padat cairnya minyak lemak dan lemak tidak tentu,
contohnya Oleum Chaulmogra pada daerah tropis berupa minyak cair, sedangkan
pada daerah sub tropis berbentuk padat. Oleum Olivarum pada suhu rendah dapat
menjadi padat, dan gliserida-gliserida dari asam lemak tidak jenuh berbentuk
cair.
5.
Titik
didih : Titik
didih asam lemak semakin besar sesuai dengan panjang rantai karbon dari asam
lemak penyusunnya.
2.3 Fungsi Lipid
2.3.1
Fungsi lipid secara umum meliputi :
1) Sumber Asam Lemak Esensial
Lemak merupakan sumber asam lemak esensial, asam linoleat dan linolenat.
2)
Sumber Energi
Lemak dan minyak merupakan sumber energi paling padat,
yang menghasilkan 9 kalori untuk tiap gram, yaitu 2 1/2 kali besar energi yang
dihasilkan oleh karbohidrat dan protein dalam jumlah yang sama. Sebagai
simpanan lemak, lemak merupakan cadangan energi tubuh paling besar. Simpanan
ini berasal dari konsumsi berlebihan salah satu atau kombinasi zat-zat energi:
karbohidrat, lemak, dan protein. Lemak tubuh pada umumnya disimpan sebagai
berikut: 50% dijaringan bawah kulit (subkutan), 45% di sekeliling organ dalam
rongga perut, dan 5% di jaringan intramuskular.
3) Alat Angkut Vitamin Larut Lemak
Lemak mengandung vitamin yang larut dalam lemak
tertentu. Lemak susu dan minyak ikan laut tertentu mengandung vitamin A dan D
dalam jumlah berarti. Hampir semua minyak nabati merupakan sumber vitamin E.
Minyak kelapa sawit mengandung banyak karotenoid (provitamin A). Lemak membantu
transportasi dan absorbsi vitamin larut lemak yaitu A, D, E, dan K.
4) Menghemat Protein
Lemak menghemat penggunaan protein untuk sintesis
protein, sehingga protein tidak digunakan sebagai sumber energi.
5) Memberi Rasa Kenyang dan Kelezatan
Lemak memperlambat sekresi asam lambung dan
memperlambat pengosongan lambung, sehingga lemak memberi rasa kenyang lebih
lama. Disamping itu lemak memberi tekstur yang disukai dan memberi kelezatan
khusus pada makanan.
6) Sebagai Pelumas
Lemak merupakan pelumas dan membantu pengeluaran sisa pencernaan.
7) Memelihara Suhu Tubuh
Lapisan lemak di bawah kulit mengisolasi tubuh dan
mencegah kehilangan panas tubuh secara cepat, dengan demikian lemak berfungsi
juga dalam memelihara suhu tubuh.
8) Pelindung Organ Tubuh
Lapisan lemak yang menyelubungi organ-organ tubuh,
seperti jantung, hati, dan ginjal membantu menahan organ-organ tersebut tetap
ditempatnya dan melindunginya terhadap benturan dan bahaya lain.
9)
Komponen struktur membrane
Semua membran sel termasuk mielin, mengandung lipid
lapis ganda. Fungsi membran di antaranya adalah sebagai barier permeable.
10) Kofaktor/prekusor
enzim
Aktivitas enzim seperti fosfor lipid dalam darah,
koenzim A, dan sebagainya
2.3.2
Fungsi
Lipid bagi Manusia
1)
Menjadi cadangan energi dalam bentuk sel lemak. 1 gram
lemak menghasilkan 39.06 kjoule atau 9,3 kcal.
2)
Lemak mempunyai fungsi selular dan komponen struktural
pada membran sel yang berkaitan dengan karbohidrat dan protein demi menjalankan aliran air, ion dan molekul
lain, keluar dan masuk ke dalam sel.
3)
Menopang fungsi senyawa organik sebagai
penghantar sinyal, seperti pada prostaglandin dan steroid
hormon dan kelenjar empedu.
4)
Menjadi suspensi bagi vitamin A, D, E dan K yang
berguna untuk proses biologis
5)
Berfungsi sebagai penahan goncangan demi melindungi
organ vital dan melindungi tubuh dari suhu luar yang kurang bersahabat.
6)
Lemak juga merupakan sarana sirkulasi energi di dalam
tubuh dan komponen utama yang membentuk membran semua jenis sel.
2.3.3
Fungsi lipid dalam bidang pengobatan
1)
Sebagai makanan yang kaya energi dari semua makanan
yang ada, yaitu menghasilkan energi sebesar 37 kJ untuk setiap gram lemak.
2)
Memberikan perlindungan untuk keseluruhan tubuh,
sekaligus untuk perlindungan sel-sel tubuh dan organ serta struktur yang vital
seperti ginjal da saraf.
3)
Bertindak sebagai insulator (penghambat) panas untuk
seluruh tubuh dan sebagai insulator listrik pada beberapa saraf.
4)
Berperan dalam pembentukan senyawa baru dalam tubuh, misalnya
lipoprotein, fosfolipid dan kolesterol.
5)
Membantu dalam transpor zat larut lemak semacam
vitamin.
6)
Testosteron dan esterogen sebagai hormon kelamin.
2.3.4
Fungsi lipid bagi tumbuhan
1) Lapisan lilin berfungsi untuk
mengurangi laju transpirasi pada tumbuhan.
2) Karena irama laju asupan
karbohidrat yang cukup tinggi bagi makhluk hidup (tumbuhan) maka
asupan tersebut harus segera diolah oleh tubuh tumbuhan, menjadi energi maupun
disimpan sebagai glikogen. Asupan yang baik terjadi
pada saat energi yang terkandung dalam karbohidrat setara dengan energi yang
diperlukan oleh tubuh, dan sangat sulit untuk menggapai keseimbangan ini.
Ketika asupan karbohidrat menjadi berlebih, maka kelebihan itu akan diubah
menjadi lemak. Asam lemak dibuat oleh sintasa asam lemak yang mempolimerisasi dan kemudian mereduksi satuan-satuan
asetil-KoA. Rantai asil pada asam lemak diperluas oleh suatu daur reaksi yang
menambahkan gugus asetil, mereduksinya menjadi alkohol, mendehidrasinya menjadi gugus alkena dan kemudian mereduksinya kembali menjadi gugus alkana.
3) Daun hijau tumbuhan,
asam lemak diproduksi di kloroplas. Bagian lain tumbuhan dan pada sel hewan (dan manusia),
asam lemak dibuat di sitosol. Proses esterifikasi
(pengikatan menjadi lipida) umumnya terjadi pada sitoplasma, dan minyak (atau lemak) disimpan pada oleosom. Banyak
spesies tanaman menyimpan lemak pada bijinya (biasanya pada bagian kotiledon) yang ditransfer dari daun dan organ berkloroplas lain.
Beberapa tanaman penghasil lemak terpenting adalah kedelai, kapas, kacang tanah, jarak, raps/kanola, kelapa, kelapa sawit, jagung dan zaitun. Biosintesis asam lemak alami merupakan cabang dari daur Calvin, yang memproduksi glukosa dan asetil-KoA. Proses berikut ini terjadi pada daun hijau
tumbuh-tumbuhan dan memiliki sejumlah variasi.
2.4 Penggolongan
Lipid
2.4.1
Lipid berdasarkan struktur dan
karakteristik non polar :
1.
Lemak (fat)
2.
Lilin
3.
Fosfolipid
4.
Lipoprotein
5.
Glikolipid
6.
Spingolipid
7.
Vitamin
8.
Eikosanoat
9.
Steroid
2.4.2
Lipid berdasarkan hasil
hidrolisinya:
1.
Lipid sederhana yaitu ester asam
lemak dengan berbagai alkohol,
misalnya: minyak dan
lemak.
2.
Lipid majemuk atau kompleks adalah
ester asam lemak yang mempunyai gugus tambahan, misalnya: fosfolipid dan
glikolipid
3.
Derivat lipid adalah senyawa yang
dihasilkan oleh proses hidrolisis lipid, misalnya: sterol (kolesterol dan
fitosterol)
2.4.3
Lipid berdasarkan gugus polar dan
non polar:
1.
Lipid non polar ( lipid netral )
adalah lipid yang mengandung gugus non polar, contoh: kelompok lemak (fat).
Berperan dalam metabolisme sebagai cadangan energi.
2.
Lipid yang mengandung gugus polar dan
non polar, contoh: fosfolipid. Berperan dalam membran sel dan organel untuk
melindungi isi sel dan organel sel untuk melindungi isi sel dan organel sel
dari lingkungan luar sel.
2.4.4
Lipid berdasarkan struktur kimianya:
1.
Lipid sederhana (ester asam lemak dengan
berbagai alkohol exp: lemak/gliserida dan lilin/waxes)
2.
Lipid gabungan/majemuk (ester asam lemak yang punya
gugus tambahan, exp: fosfolipid, serebrosida)
3.
Derivat lipid/turunan lipid (senyawa yang dihasilkan
oleh proses hidrolisis lipid, contohnya: asam lemak, gliserol, sterol)
2.5 Klasifikasi Lipid Menurut Bloor
2.5.1
Lipid Sederhana
1.
Lemak netral ( monogliserida, digliserida,
trigliserida )
Lemak netral adalah ester antara asam lemak dengan
gliserol. Fungsi dasar dari Lemak netral adalah sebagai simpanan energi (berupa
lemak atau minyak). Lemak netral terdiri atas monogliserida, digliserida, dan
trigliserida ). Setiap gliserol mungkin berikatan dengan 1, 2 atau 3 asam lemak
yang tidak harus sama. Jika gliserol berikatan dengan 1 asam lemak disebut
monogliserida, jika berikatan dengan 2 asam lemak disebut digliserida dan jika
berikatan dengan 3 asam lemak dinamakan trigliserida. Trigliserida merupakan
cadangan energi penting dari sumber lipid. Trigliserida adalah sebuah gliserida
atau ester dari gliserol dan tiga asam lemak (atau lebih tepatnya
triasilgliserol atau triasilgliserid). Tubuh manusia, trigliserida terletak di
adiposa (lemak) jaringan, yang secara luas didistribusikan dalam tubuh.
Trigliserida dihidrolisis dalam usus dan diserap sebagai asam lemak dan
monogliserida.
Fungsi utama trigliserida adalah sebagai zat energi.
Lemak disimpan di dalam tubuh dalam bentuk trigliserida. Apabila sel
membutuhkan energi, enzim lipase dalam sel lemak akan memecah trigliserida
menjadi gliserol dan asam lemak serta melepasnya ke dalam pembuluh darah. Oleh
sel-sel yang membutuhkan komponen-komponen tersebut kemudian dibakar dan
menghasilkan energi, karbondioksida (CO2), dan air (H2O).
2.
Ester asam lemak dengan alcohol
Ester antara asam lemak dengan alkohol membentuk
malam/lilin ( waxes). Lilin tidak larut di dalam air dan sulit
dihidrolisis.Lilin sering digunakan sebagai lapisan pelindung untuk kulit,
rambut dan lain-lain.Lilin merupakan ester antara asam lemak dengan alkohol
rantai panjang.
Lilin/wax adalah ester aasm lemak dengan monohidroksi
alkohol yang mempunyai rantai C panjang (14 – 34). Contohnya adalh setilalkohol
dan mirisilalkohol.
CH3 – (CH2)14 –
CH2OH (setilalkohol)
CH3 – (CH2)28 –
CH2OH (mirisilalkohol)
Lilin dapat diperoleh dari lebah madu, ikan paus,
lumba-lumba. Lilin tidak larut dalam pelarut lemak. Lilin tidak mudah
terhidrolisis sehingga lilin tidak dapat berfungsi sebagai bahan makanan. Lillin
berfungsi sebagai lapisan pelidung terhadap air pada daun atau buah pada
tumbuhan, pada hewan juga sebagai pelindung dari air misalnya pada domba,burung
atau serangga.
2.5.2
Lipid Majemuk ( Kompleks )
a.
Fosfolipid
Fosfolipid adalah lipid yang mengandung gugus ester
fosfat.Fosfolipid merupakan komponen lipid terbesar kedua setelah trigliserida
lemak dan minyak pada tubuh hewan. Fosfolipid
berbentuk lemak padat yang berwarnakuning dan sifatnya larut dalam pelarut
lemak (pelarut organik) selain aseton. Fosfolipid merupakan komponen pembentuk
struktur dinding sel, berfungsi untuk mencegah terjadinya penguapan air yang
berlebihan. Fosfolipid merupakan senyawa yang menyusun struktur lipid bilayer
pada membran sel yang berperan dalam mengatur sistem transport dari dalam ke
luar sel. Saat ini telah banyak hasil riset yang menunjukkan fungsi lain dari
fosfolipid sebagai pengatur proses biologis dalam tubuh, seperti: koneksi
sistem saraf dan beberapa penyakit terkait kerja saraf. Meskipun
fosfolipid bukan termasuk senyawa essensial, namun keberadaannya dalam makanan
memiliki dampak positif bagi kesehatan antara lain: mencegah penyakit liver,
pengontrol kadar kolesterol, perkembangan sistem otak dan saraf.
Fosfolipid
menyusun 20-25% berat kering otak manusia dewasa. Fosfolipid berperan dalam
membentuk kerangka membran sel otak, sehingga kinerja fosfolipid akan sangat
berpengaruh pada tingkat kecerdasan manusia.
b.
Glikolipid
Glikolipid ialah molekul-molekul
lipid yang mengandung karbohidrat, biasanya pula sederhana seperti galaktosa
atau glukosa. Istilah glikolipid biasanya dipakai untuk lipid yang
mengandung satuan gula tetapi tidak mengandung fosfor. Glikolipid
dapat diturunkan dari gliserol atau pingosine dan sering dimakan gliserida atau
sebagai spingolipida.
c.
Asam Lemak
Asam lemak adalah bagian dari
molekul lemak berfungsi sebagai zat penyusun lemak tubuh atau dapat juga
digunakan tubuh untuk menghasilkan energi. Asam lemak atau lemak di dalam tubuh selain berasal dari lemak/minyak yang
dikonsumsi, juga dapat berupa hasil sintesis tubuh dari karbohidrat atau
protein.
Asam lemak merupakan komponen unit pembangun yang khas
pada kebanyakan lipid. Asam lemak adalah asam organik berantai panjang yang
mempunyai atom karbon dari 4 sampai 24. Asam lemak memiliki gugus karboksil
tunggal dan ekor hidrokarbon nonpolar yang panjang, yang menyebabkan kebanyakan
lipid tidak larut didalam air dan tampak berminyak atau berlemak. Asam lemak
tidak terdapat secara bebas atau berbentuk tunggal di dalam sel atau jaringan,
tetapi terdapat dalm bentuk yang terikat secara kovalen pada berbagai kelas
lipid yang berbeda,asam lemak dapt dibebaskan dari ikatan ini oleh hidrolisis
kimia atau enzimatik.
Hampir semua asam lemak di alam memiliki jumlah atom
karbon yang genap, asam-asam lemak dengan jumlah 16 dan 18 karbon adalah yang
paling dominan. Ekor hidrokarbon yang panjang mungkin jenuh sepenuhnya, yaitu
hanya mengandung ikatan tunggal, atau bagian ini mungkin bersifat tidak jenuh, dengan
satu ikatan ganda. Kebanyakan asam lemak tidak jenuh,terdapat iktan ganda.
Ikatan ganda hampir semua asam lemak tidak jenuh yang
ada di alam berada dalam konfigurasi cis, yang menghasilkan suatu lekukan kaku
pada rantai alifatik. Asam lemak jenuh dari C12 sampai C24 bersifat
padat, mempunyai konsistensi lilin. Asam lemak tak jenuh sebaliknya, bersifat
cairan berminyak pada suhu tubuh.
Asam lemak yang umumnya dijumpai bersifat tidak larut
di dalam air, tetapi dapat terdispersi menjadi misel didalam NaOH atau KOH
encer yang mengubah asam lemak menjadi sabun, nama yang diberikan bagi garam
asam lemak. Sabun terutama adalah suatu campuran garam potasium asam lemak.
Sabun K+ atau Na+ bersifat ampifatik mengionnya
gugus karboksil menyusun bagian kepala yang bersifat polar dan bagian rantai
hidrokarbonnya merupakan ujung nonpolar. Sabun K+ dan Na+ mempunyai
sifat mengemulsikan senyawa berminyak atau berlemak yang tidak larut di dalm
air. Ekor sabun yang bersifat hidrofobik memanjang ke dalm tetes lemak,
sedangkan kepala molekul sabun yang bersifat polar menghadap ke air. Jadi,
sabun memberikan mantel hidrofilik mengelilingi tetes lemak, untuk membentuk
dispersi atau emulsi yang halus.
Rumus bangun lemak atau minyak lemak yang merupakan gliserida
adalah sebagai berikut :
Bila R1 = R2 = R3 merupakan radikal asam
lemak senyawa tersebut, disebut triolein, tripalmitin, atau tristearin.
Asam lemak
terbagi menjadi 2, yaitu :
1)
Asam lemak jenuh ( Saturated fatty acid ) : tidak membentuk ikatan rangkap
karbon-karbon pada hidrokarbon. Lemak jenuh kebanyakan tidak baik bagi
kesehatan.
Memilki
ciri-ciri sebagai berikut :
1. Tidak memiliki ikatan
rangkat karbon
2. Tidak dapat
mengalami proses penambahan atom hydrogen (hidrogenasi)
3. Notasi pada asam
lemak jenuh misalkan asam palmitat ( 16 : 0)
2)
Asam lemak tak jenuh ( Unsaturated fatty acid ) : membentuk
ikatan rangkap karbon-karbon pada hidrokarbon. Lemak tak jenuh lebih disukai,
dikatakan lebih aman. Lemak ini tidak menimbulkan penyakit, bahkan dapat
dipergunakan untuk diet contoh bersumber dari buah-buahan. Notasi asam lemak
tidak jenuh misalnya oleat ( 18:1 ) menyatakan asam tersebut memiliki 18 atom
karbon dan 1 ikatan rangkap karbon.
Atom
Karbon
|
Struktur
|
Nama Sistematik
|
Nama Umum
|
Titik lebur oC
|
|
Asam Lemak Jenuh
|
|||||
12
|
CH3(CH2)10COOH
|
n-Dodekanoat
|
Asam Laurat
|
44,2
|
|
14
|
CH3(CH2)12COOH
|
n-Tetradekanoat
|
Miristat
|
53,9
|
|
16
|
CH3(CH2)14COOH
|
n-Heksadekanoat
|
Palmitat
|
63,1
|
|
18
|
CH3(CH2)16COOH
|
n-Oktadekanoat
|
Stearat
|
69,6
|
|
20
|
CH3(CH2)18COOH
|
n-Eikosanoat
|
Arakhidat
|
76,5
|
|
24
|
CH3(CH2)22COOH
|
n-Tetrakosanoat
|
Lignoserat
|
86,0
|
|
Asam Lemak tidak Jenuh
|
|||||
16
|
CH3(CH2)5CH==CH(CH2)7COOH
|
Palmitoleat
|
-0,5
|
||
18
|
CH3(CH2)7CH==CH(CH2)7COOH
|
Oleat
|
13,4
|
||
18
|
CH3(CH2)4CH==CHCH2CH==CH(CH2)7COOH
|
Linoleat
|
-5
|
||
18
|
CH3CH2CH==CHCH2CH==CHCH2CH==CH(CH2)7COOH
|
Linolenat
|
-11
|
||
20
|
CH3(CH2)4CH==CHCH2CH==CHCH2CH==CHCH2CH==CH(CH2)3COOH
|
Arakhidonat
|
-49,5
|
||
d.
Kolesterol
Kolesterol adalah jenis lemak yang paling dikenal oleh
masyarakat.Kolesterol merupakan komponen utama pada struktur selaput sel dan
merupakan komponen utama sel otak dan saraf. Kolesterol merupakan bahan
perantara untuk pembentukan sejumlah komponen penting seperti vitamin D (untuk
membentuk & mempertahankan tulang yang sehat), hormon seks (contohnya
Estrogen & Testosteron) dan asam empedu ( fungsi pencernaan ).
Fungsi
kolesterol dalam tubuh adalah :
1.
Merupakan komponen yang sangat penting dalam sistem membran dari spesieshewan
eukariotik, bersama dengan phospholipid dan protein. Jumlah kolesteroldalam
jarngan hewan ekuivalen dengan sistem membran.
2.
Prekursor senyawa sterol penting yang terdapat dalam tubuh. seperti asam
empedu,hormon-hormon steroid (meliputi androgen, estrogen dan corticosteroid)
danvitamin D3.
3. Kolesterol
juga berperanan penting dalam pengnyerapan lemak dalam usus halus dan dalam
transportasi lebih lanjut ke sistem peredaran darah atau haemolymph. Kolesterol
bergabung dengan asam lemak untuk membentuk ester kolesterolyang sangat larut
dan lebih emulsif daripada molekul asam lemak bebas
2.5.3
Lipid Berdasarkan ikatannya
1.
Lemak dan Minyak
Lemak dan minyak keduanya merupakan trigliserida.
Lemak umumnya diperoleh dari hewan, Berwujud padat pada suhu ruang. Tersusun
dari asam lemak jenuh. Asam lemak jenuh mempunyai rantai zig-zig yang dapat
cocok satu sama lain, sehingga gaya tarik vanderwalls tinggi, sehingga biasanya
berwujud padat. Asam lemak jenuh merupakan asam lemak yang mengandung ikatan
tunggal pada rantai hidrokarbonnya.
a.
Lemak
Lemak adalah trigliserida yang di bentuk dari reaksi
esterifikasi antara asam lemak dengan gliserol. Gliserol adalah suatu
trihidroksi alkohol yang terdiri dari tiga atom C. Satu molekul gliserol mengikat tiga molekul asam lemak pada lemak.
HO – CH2 R1
– C – OH R1
– COO – CH2
HO – CH
+
R2 – C – OH R2
– COO – CH + 3H2O
HO – CH2
R3 – C – OH R3
– COO – CH2
Gliserol asam
lemak trigliserida
/ lemak
Sifat :
1.
Lemak hewan berupa zat padat (suhu
ruangan), lemak tumbuhan berupa zat cair (minyak nabati).
2.
Lemak bertitik lebur tinggi adalah
asam lemak jenuh, sedang lemak cair (minyak ) adalah asam lemak tidak jenuh.
3.
Bilangan iodin (banyaknya gram iodin
yang dapat bereaksi dengan 100 gram lemak), makin besar bilangan iodin, makin
banyak ikatan rangkapnya.
4.
Lemak rantai pendek mudah larut
dalam air, lemak rantai panjang sukar/tidak larut dalam air.
5.
Pelarut lemak adalah : ester,
kloroform, benzen, alkohol panas
6.
Jika lemak dihidrolisis akan
menghasilkan asam lemak dan gliserol.
b.
Minyak
Sedangkan minyak umumnya diperoleh dari tumbuhan.
Berwujud cair pada suhu ruang, Tersusun dari asam lemak tak jenuh.asam lemak
tak jenuh merupakan asam lemak yang
mengandung satu ikatan rangkap pada rantai hidrokarbonnya . Fungsi dari lemak
dan minyak adalah sebagai salah satu penyusun dinding sel dan penyusun
bahan-bahan biomolekul , Sumber energi yang efektif dibandingkan dengan protein
dan karbohidrat,karena lemak dan minyak jika dioksidasi secara sempurna akan
menghasilkan 9 kalori/liter gram lemak atau minyak. Sedangkan protein dan
karbohidrat hanya menghasilkan 4 kalori tiap 1 gram protein atau karbohidrat,
dan Mencegah timbulnya penyumbatan pembuluh darah yaitu pada asam lemak
esensial.
2.5.4
Lipid Berdasarkan asalnya
1.
Lemak Nabati
Lemak nabati berasal dari tumbuhan mengandung lemak tak jenuh dan tidak mengandung kolestrol. Dapat dari
kelapa, kemiri, alpukat, durian, dll. Lemak nabati
berfungsi dalam menurunkan kadar kolesterol, mencegah terjangkitnya
penyakit jantung koroner dan pertumbuhan beberapa jenis kanker.
2.
Lemak Hewani
Lemak hewani berasal dari hewan.Mengandung lemak jenuh
dan kolestrol. Dapat dari daging, telur, susu, keju, mentega, dll. Lemak hewani mengandung kolesterol yang tinggi. Kolesterol sebagai komponen
penting dalam asam empedu dimana asam empedu membantu melarutkan lemak globular
dari makanan sehingga dapat larut dalam air atau enzim lipase, dan bereaksi
dengan molekul lemak sehingga dapat melancarkan penyerapan lemak
2.5.5
Lipid Berdasarkan Kelas Dari
Lemak
1.
Triasilgliserol
a.
Triasilgliserol
adalah ester asam lemak dari gliserol
Triasilgliserol adalah ester dari alkohol gliserol dengan
tiga molekul asam lemak. Triasilgliserol adalah komponen utama dari lemak
penyimpan atau depot lemak pada sel tumbuhan dan hewan, tetapi umumnya tidak
dijumpai pada membran. Triasilgliserol adalah molekul hidrofobik nonpolar,
karena molekul ini tidak mengandung muatan listrik atau gugus fungsional dengan
polaritas tinggi. Triasilgliserol yang terdapat di alam bersifat tidak larut
didalam air, namun mudah larut dalam pelarut non polar, seperti kloroform,
benzena atau eter yang sering digunakan untuk ekstraksi lemak dari jaringan.
Senyawa yang mengandung satu jenis asam lemak pada
ketiga posisi disebut triasilgliserol sederhana, contohnya asam stearat, asam
palmitat, dan asam oleat. Triasilgliserol yang mengandung dua atau lebih asam
lemak yang berbeda di sebut triasilgliserol campuran, contohnya kebanyakan
lemak alami, seperti minyak olive, mentega dan lemak makanan lainnya merupakan
campuran dari triasilgliserol sederhana dan campuran yang mengandung berbagai
jenis sam lemak yang berbeda dalam panjang rantai dan derajat kejenuhan.
b.
Triasilgliserol
adalah Lipida Penyimpan
Triasilgliserol terutama berfungsi sebagai lemak
penyimpan. Hampir semua hewan dan tumbuhan, triasilgliserol terdapat sebagi
tetes minyak mikroskopi, terdispersi dan teremulsi di dalam sitosol dengan
halus. Adiposit atau sel lemak, yaitu hewan sel khusus pada jaringan pengikat
hewan, sejumlah triasilgliserol disimpan sebagi tetes lemak, yang hampir
mengisi seluruh volume sel.
Beberapa hewan, triasilgliserol yang tersimpan di
bawah kulit mempunyai fungsi ganda, keduanya adalah sebagai depot penyimpan
energi yang penting dan sebagai insulasi terhadap suhu yang amat rendah.
Misalnya anjing laut, burung pinguin yang berdarah panas lainnya, terisi penuh
dengan triasilgliserol.
Triasilgliserol yang banyak mengandung mengandung asam
lemak jenuh, berbentuk padat pada suhu ruang serta memiliki titik cair yang
tinggi di sebut “lemak”. Sedangkan triasilgliserol yang banyak mengandung asam
lemak tidak jenuh, berbentuk cair pada suhu ruang serta memilki titik cair yang
rendah disebut “minyak”.
Minyak atau lemak yang berasal dari hewan disebut
minyak/lemak hewani contohnya lemak yang terdapat pada jaringan adipose dan
sumsum tulang. Sedangkan yang berasal dari tumbuhan disebut minyak/lemak nabati
contohnya lemak yang terdapat pada buah-buahan, kacang-kacangan.
2.
Sfingolipid
Sfingolipid termasuk derivat sfingosin. Sfingolipid
adalah lemak yang ditemukan di dalam membaran sel, khususnya pada sel saraf dan
jaringan otak. Lemak ini tidak mengandung gliserol. Fosfosfingolipid utama pada
mamalia adalah sfingomielin (seremida fosfokolina).
Spingolipid kelas kedua terbesar dari lipid membran,
juga mempunyai kepala yang bersifat polar dan dua ekor nonpolar, tetapi senyawa
ini tidak mengandung gliserol. Spingolipid tersusun atas satu molekul alkohol
amino berantai panjang spingosin, atau satu diantara turunannya, dan suatu
alkohol polar pada bagian kepala.
Spingosin adalah senyawa induk dari sejumlah alkohol
amino berantai panjang yang ditemukan pada berbagai spingolipid. Terdapat tiga
subkelas spingolipid : Spingomielin, serebrosida, dan gangliosida.
3.
Steroid
Steroid adalah lipida yang
tidak tersabunkan dengan fungsi khusus. Sel juga
mengandung lipid yang tidak tersabunkan,yang tidak mengandung asam lemak dan
karenannya tidak dapat terbentuk sabun. Steroid adalah molekul kompleks yang
larut di dalam lemak dengan empat cincin yang saling bergabung. Steroid yang
paling banyak adalah sterol yang merupakan steroid alkohol. Kolestrol adalah sterol
utama pada jaringan hewan.
4.
Lipoprotein
Lipoprotein menggabungkan
sifat-sifat lipida dan protein. Beberapa lipid berikatan dengan protein spesifik
membentuk lipoprotein. Banyak bukti yang menunjukkan bahwa kombinasi tingkat
plasma yang tinggi dari lipoprotein berdensitas amat rendah (VLDL = very low
density lipoprotein ) dengan tingkat yang rendah dari lipoprotein berdensitas
tinggi ( HDL = high density lipoprotein ) merupakan faktor penting penyebab
aterosklerosis, pembentukkan deposit tebal dari kolesterol dan senyawa ester
turunannya pada permukaan sebelah dalam dari pembuluh darah. Aterosklerosis
segara menimbulkan kelumpuhan dan serangan infarksi koroner, yang diakibatkan
oleh terganggunya aliran darah melalui pembuluh darah yang tersumbat, pada otak
dan jantung secara berturut-turut.
2.6
Contoh minyak atau lemak dari
tumbuhan
a.
Oleum Arachidis (Minyak kacang
)
Nama tanaman asal : Arachis hypogea (L)
Familia : Leguminose
Zat
berkhasiat : Gliserida dari asam oleat, linoleat,
asam palmitat, asam hipogeat, asam loignoleat, asam arakhidat
Kegunaan : sebagai pengganti minyak zaitun, pembuatan mrgarin, dan
sabun
Sediaan : Methylis Salicylatis Liniment,
Peruviani Emulsum II
Pemerian : cairan berwarna kuning pucat, bau,
khas lemah, rasa tawar
Cara
memperoleh : minyak lemak diperoleh dengan pemerasaan
biji yang telah dikupas
b.
Oleum Cocos (Minyak kelapa)
Nama tanaman asal : cocos
mucifera
Fmailia : Palmae
Zat berkhasiat : gliserida dari asam laurat, asam miristinat, asam kaprilat, asam oleat, asam
palmitat, asam kaprat, asam stearate, dan asam
kaproat
Kegunaan : pembuatan salep, shampoo
Sediaan : Oleum Cocos Purum
Pemerian : cairan jernih, tidak berwarna atau
kuning pucat, bau khas tidak tengik
Cara memperoleh : minyak kelapa yang idperoleh dengan
pemerasan endosperm yang idkeringkan. Kopra (daging buah kelapa yang telah
dikeringkan, mengandung minyak lemak 60-65 % dan air tidak boleh lebih dari 8%)
yang telah idpanaskan, diperas dengan tekanan 600-800 kg/cm minyak yang keluar
didiamkan bebrapa lama agar kotoran-kotoran mengendap. Kemudian dimurnikan
secara dikocok dengan larutan kaustik soda encer dan dihilangkan baunya dalam
hampa tinggi dengan uap aiy yang sangat panas
c.
Oleum Maydis (Minyak Jagung)
Nama tanaman asal : Zea
mays (L)
Familia : poaceae
Zat berkhasiat : gliserida
Kegunaan : zat tambahan, pengganti minyak lemak bagi pasien yang kadar kolesterolnya tinggi
Pemerian : cairan berwarna kuning muda sampai kuning emas, baud an rasa lemah
Cara memeperoleh : Minyak lemak diperoleh dari embrio buah jagung, kemudian dimurnikan
2.7
Contoh Minyak atau Lemak dari
hewan
a.
Adeps Lanae (lemak bulu domba)
Nama hewan asal : Ovis
aries (L)
Family : Bovidae
Zat berkhasiat : ester-ester
lemak dengan kolesterol, oksikolesterol, gamma-lanosterol,
lano- sterol,
dihidrolanosterol, dan agnosterol.
Asam
lemaknya adalah asam palmitat, asam miristinat, asma lanoalmitat, asam lanoserat,
asam serotat, dan asam karnaubat.
Kegunaan :
sebagai salep, sabu, pasta,pil, dan serbuk
Sediaan : Ichtiammoli unguentum, Hydrocortini unguentum
Pemerian : zat
warna kuning muda atau kuning pucat, agak tembus cahaya, bau lemah dank
has.
Bagian yang diambil : lemak yang dimurnikan dari bulu domba
b.
Cera Album (malam kuning)
Nama hewan asal : Apis
mellifera (L)
Family : Apidae
Zat berkhasiat : serin atau asam serotinat, asam
melisinat.
Kegunaan : bahan salep
Sediaan : Oculentum Hydrargyri Oxydi Flavi
Pemerian : zat padat, jika dingin agak rapuh
jika hangat menjadi elastic, bekas
patahan buram
dan brbutir warna coklat kekuningan,
bau enak seperti madu.
Bagian yang diambil : malam yang dibersihkan dar sarang lebah
c.
Cetacum (Setaseum)
Nama hewan asal : Physeter
macrosephallus
Family : Physeterdae
Zat berkhasiat : setin, setil stearat, setiloleat,
setilaurat, setilmiristinat.
Kegunaan : bahan salep
Sediaan : Unguentum liniens
Pemerian : massa hablur bening, licin, warna utih mutiara baud an rasa lemah
Bagiann yang diambil: malam padat murni yang diperoleh
dari minyak lemak yang terdapat pada kepala, lemak, dan badan ikan.
2.8
Identifikasi Kandungan Lipid dengan
Uji Kualitatif
Terdapat berbagai macam uji yang berkaitan dengan lipid yang meliputi
analisis kualitatif maupun kuantitatif. Uji-uji kualitatif lipid diantaranya
adalah sebagai berikut:
1.
Uji Kelarutan Lipid
Uji ini terdiri atas analisis kelarutan lipid maupun derivat lipid terhadap
berbagai macam pelarut. Dalam uji ini, kelarutan lipid ditentukan oleh sifat
kepolaran pelarut. Apabila lipid dilarutkan kedalam pelarut polar maka hasilnya
lipid tersebut tidak akan larut. Hal tersebut karena lipid memiliki sifat
nonpolar sehingga hanya akan larut pada pelarut yang sama-sama nonpolar.
2.
Uji Kejenuhan Pada Lipid
Uji ketidakjenuhan digunakan
untuk mengetahui asam lemak yang diuji apakah termasuk asam lemak jenuh atau
tidak jenuh dengan menggunakan pereaksi Iod Hubl. Iod Hubl ini
digunakan sebagai indicator perubahan. Asam lemak yang diuji ditambah kloroform
sama banyaknya. Tabung dikocok sampai
bahan larut. Setelah itu, tetes demi tetes pereaksi Iod Hubl dimasukkan kedalam
tabung sambil dikocok dan perubahan warna yang terjadi terhadap campuran
diamati. Asam lemak jenuh dapat dibedakan dari asam lemak tidak jenuh dengan
cara melihat strukturnya. Asam lemak
tidak jenuh memiliki ikatan ganda pada gugus hidrokarbonnya. Reaksi positif
ketidakjenuhan asam lemak ditandai dengan timbulnya warna merah asam lemak,
lalu warna kembali lagi kewarna awal kuning bening. Warna merah yang kembali
pudar menandakan bahwa terdapat banyak ikatan rangkap pada rantai hidrokarbon
asam lemak.
Trigliserida yang mengandung asam lemak yang mempunyai ikatan rangkap dapat
diadisi oleh golongan halogen. Pada uji ketidakjenuhan, pereaksi iod huble akan
mengoksidasi asam lemak yang mempunyai ikatan rangkap pada molekulnya menjadi
berikatan tunggal. Warna merah muda yang hilang selama reaksi menunjukkan bahwa
asam lemak tak jenuh telah mereduksi pereaksi iod huble.
3.
Uji
Ketengikan
Uji kualitatif lipid lainnya adalah uji ketengikan. Dalam uji ini, di
identifikasi lipid mana yang sudah tengik dengan yang belum tengik yang
disebabkan oleh oksidasi lipid. Minyak yang akan diuji dicampurkan dengan HCl.
Selanjutnya, sebuah kertas saring dicelupkan kelarutan floroglusinol. Floroglusinol ini berfungsi sebagai penampak
bercak. Setelah itu, kertas digantungkan didalam erlenmeyer yang berisi minyak
yang diuji. Serbuk CaCO3 dimasukkan kedalam Erlenmeyer dan segera ditutup. HCl
yang ditambahkan akan menyumbangkan ion-ion hidrogennya yang dapat memecah
unsure lemak sehingga terbentuk lemak radikal bebas dan hydrogen radikal bebas
. Kedua bentu kradikal ini bersifat
sangat reaktif dan pada tahap akhir oksidasi akan dihasilkan peroksida (Syamsu
2007).
4.
Uji Salkowski Untuk Kolesterol
Uji Salkowski merupakan uji kualitatif yang dilakukan untuk
mengidentifikasi keberadaan kolesterol. Kolesterol dilarutkan dengan kloroform
anhidrat lalu dengan volume yang sama ditambahkan asam sulfat. Asam sulfat
berfungsi sebagai pemutus ikatan ester lipid. Apabila dalam sampel tersebut
terdapat kolesterol, maka lapisan kolesterol di bagian atas menjadi berwarna
merah dan asam sulfat terlihat berubah menjadi kuning dengan warna fluoresens
hijau (Pramarsh 2008).
5.
Uji Bilangan Iod
Lemak hewan pada umumnya berupa zat padat pada suhu ruangan, sedangkan
lemak yang barasal dari tumbuhan berupa zat cair. Lemak yang mempunyai
titik lebur tinggi mengandung asam lemak jenuh, sedangkan lemak cair atau
yang basa disebut minyak mengandung asam lemak tidak jenuh. Lemak hewan dan
tumbuha nmempunyai susunan asam lemak yang berbeda-beda.Untuk menentukan
derajat ketidak jenuhan asam lemak yang terkandung didalamnya diukur dengan
bilangan iodium. Iodium dapat bereaksi dengan ikatan rangkap dalam asam lemak.
Tiap molekul iodium mengadakan reaksi adisi pada suatu ikatan rangkap. Oleh
karena semakin banyak ikatan rangkap, maka semakin banyak pula iodium yang
dapat bereaksi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1.
Lipida adalah komponen sel yang
bersifat berminyak atau berlemak, dan tidak larut didalam air, yang dapat
diestrak dengan larut nonpolar.
2.
Sifat lipid
adalah tidak larut dalam air, dapat memadat dan dapat mencair pada batas temperatur tertentu, titik didih asam lemak semakin besar sesuai dengan
panjang rantai karbon dari asam lemak penyusunnya, bila terhidrolisis akan menghasilkan asam lemah.
3.
Klasifikasi Lipid menurut Bloor,
terbagi dua yaitu Lipid sederhana yang terdiri atas Lipid netral (berfungsi
sebagai simpanan energi), Lilin (sering digunakan sebagai lapisan pelindung
untuk kulit dan rambut). Kedua yaitu Lipid majemuk terdiri atas fosfolipid
(berfungsi membentuk kerangka sel otak), Asam Lemak (sebagai penyusun lemak
tubuh), Kolesterol (sebagi komponen utama selaput sel otak dan saraf).
4.
Klasifikasi Lipid berdasarkan
asalnya yaitu lemak nabati (berfungsi menurunkan kadar koleseterol) dan
lemak hewani (berfungsi memperlancar proses pencernaan). Klasifikasi Lipid
berdasarkan ikatannya yaitu Lemak dan Minyak yang berfungsi sebagai salah
satu penyusun dinding sel dan bahan biomolekul. Klasifikasi Lipid
berdasarkan kelas dari lemak yaitu Asam lemak (berfungsi sebagai zat penyusun
lemak tubuh), Gliserida netral (sebagai simpanan energi), fosfolipid (
pengemulsian lipid di dalam saluran pencernaan), Sfingolipid ( sebagai penyusun
selubung mielin serabut saraf), Steroid (berfungsi sebagai hormone).
5.
Tanaman-tanaman penghasil lemak adalah kelapa, kacang, jagung, dll
6.
Hewan penghasil
lemak adalah ikan paus, lebah dalam sarangnya, dan domba
7.
Lipid dapat diidentifikasi dengan
uji kelarutan lipid, uji kejenuhan pada lipid, uji ketengikan, uji salkowski
untuk kolesterol, dan uji bilangan iod
3.2. Saran
Mungkin inilah yang disajikan pada penulisan makalah
ini meskipun penulisan ini jauh dari sempurna. Masih banyak kesalahan dari
penulisan makalah ini, karna penulis manusia yang adalah tempat salah dan dosa
dan penulis juga butuh saran beserta kritikan agar bisa menjadi motivasi untuk
masa depan yang lebih baik dari pada masa sebelumnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Armstrong, Frank B. 1995. Buku Ajar
Biokimia Edisi ketiga. Jakarta : EGC.
Gilvery, Goldstein. 1996. Biokimia
Suatu Pendekatan Fungsional Edisi 3. Surabaya : Airlangga University
Harper, et al. 1980. Biokimia (Review
of Physiological Chemistry) Edissi 17. Jakarta : EGC
Kay, E.R.M.
1966. Biochemistry : An Introduction to
Dynamic Biology. Collier-Macmillan.Canada.
Kuchel, P., G. B. Ralston. 2006.
Biokimia. Schaum. Terjemahan. Erlangga. Jakarta.
Sumardi. Pengertian dan Ciri Lipid. (online),
(http://www.sridianti.com/pengertian-dan-ciri-lipid.html). Diakses pada tanggal 20 Mei 2015.
Yohanes. Biokimia.
(online), (http://trisetiani288.wordpress.com/biokimia-2/lipid/). Diakses pada tanggal 20 Mei 2015.
No comments:
Post a Comment