Thursday, December 17, 2015

LAPORAN RESMI PATOLOGI KLINIK PROFIL LIPID

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Lemak dan minyak merupakan zat makanan penting untuk menjaga kesehatan tubuh manusia, selain itu, lemak atau minyak juga merupakan sumber energi yang lebih efektif dibandingkan dengan karbohidrat dan protein. Satu gram lemak atau minyak dapat menghasilkan 9 kkal, sedangkan karbohidrat dan protein hanya menghasilkan 4 kkal/ gram. Minyak atau lemak, khususnya minyak nabati, mengandung asam-asam lemak esensial seperti asam linoleat, lenolenat, dan arakidonat yang dapat mencegah, penyempitan pembuluh darah akibat penumpukan kolesterol. Minyak dan lemak juga berfungsi sebagai sumber dan pelarut bagi vitamin-vitamin A, D, E dan K (Winarno, 1992).
Lipid adalah senyawa yang mengandung karbon dan hidrogen yang umumnya hidrofobik: tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik. Pengukuran lipid serum yang paling relevan adalah kolesterol total, trigliserida, dan fraksional kolesterol menjadi fraksi HDL dengan kalkulasi fraksi LDL kolesterol.
Kolesterol adalah suatu zat lemak yang beredar di dalam darah, diproduksi oleh hati dan sangat diperlukan oleh tubuh, tetapi kolesterol berlebih akan menimbulkan masalah terutama pada pembuluh darah jantung dan otak. Darah mengandung 80 % kolesterol yang di produksi oleh tubuh sendiri dan 20% berasal dari makanan. Kolesterol yang diproduksi terdiri atas 2 jenis yaitu kolesterol HDL dan kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein). Bila kolesterol LDL (High Density Lipoprotein) jumlahnya berlebih,di dalam darah akan diendapkan pada dinding pembuluh darah dan membentuk bekuan yang dapat menyumbat pembulun darah, sedangkan kolesterol HDL, mempunyai fungsi membersihkan pembuluh darah dari kolesterol LDL yang berlebihan. Selain itu ada Trigliserida yang terbentuk sebagai hasil dari metabolisme makanan yang berbentuk lemak dan juga berbentuk karbohidrat dan protein yang berlebihan, yang tidak seluruhnya dibutuhkan sebagai sumber energi. (Siswono, 2006)
1.2    Tujuan
Tujuan pemeriksaan profil lipid adalah :
1.      Untuk mengetahui diagnosa faal jantung.
2.      Untuk membantu dalam diagnosa hepar.
3.      Untuk mengetahui kadal kolesterol dalam tubuh.
4.      Untuk mengetahui kadar LDR dalam tubuh.
5.      Untuk mengetahui kadar HDL dalam tubuh
6.      Untuk mengetahui kadar Trigliserida dalam tubuh
7.      Untuk mengetahui kadar kolesterl total dalam tubuh.













BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1  Dasar Teori
Pemeriksaan kadar kolesterol dalam darah mutlak dilakukan terutama bagi penggemar makanan siap saji (junk food), memiliki berat badan berlebih, jarang berolahraga, dan seorang perokok. Dalam pemeriksaan kolesterol ada 4 jenis kolesterol yang sering diperiksa, yakni kolesterol total, kolesterol HDL, kolesterol LDL, dan trigliserida.
Kolesterol adalah molekul yang ditemukan dalam sel. Merupakan sejenis atau lipid yang merupakan molekul atau yang menyerupai. Kolesterol adalah sejenis lipid yang disebut steroid. Steroid adalah lipid yang memiliki struktur kimia khusus. Struktur ini terdiri dari 4 cicin atom karbon. Semua hormon steroid terdapat dari perubahan struktur dasar kimia kolestero (Ganong, 2012 ).
Total kolesterol menunjukkan jumlah antara HDL kolesterol, LDL kolesterol dan trigliserida. Jika kadar kolesterol total melebihi 240 mg/dl (6,21 mmol/L ). Pasien harus waspada terhadap penyakit jantung. Pada kadar kolesterol yang tinggi tidak otomatis menandakan adanya bahaya kolesterol karena bisa saja yang tinggi adalah HDL kolesterol ( kolesterol baik ) yang justru bermanfaat bagi kesehatan. Normalnya nilai kolesterol dalam darah adalah 70 – 140 mg tiap 100 ml darah. Kolesterol dapat larut dalam pelarut lemak, misal ester, kloroform, benzena dan alkohol panas. Endapan kolesterol apabila terdapat dalam pembuluh darah dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah karena dinding pembuluh darah makin tebal. Hal ini mengakibatkan berkurangnya elastisitas atau kelenturan pembuluh darah, maka aliran darah terganggu dan untuk mengatasi gangguan ini jantung harus memompa lebih keras, hal ini berarti jantung bekerja ekstra keras. Sedangkan apabila mengalami penurunan kadar kolesterol, menyebabkan hipertensi, kelaparan dan malabsorbsi ( Adisty, 2012 ).
Kolesterol hanya ditemukan pada lemak hewani. Sumber kolesterol dalam makanan seperti kuning telur, susu, daging, lemak ( gajih ). Kolesterol yang tinggi bertalian dengan peningkatan prevalensi penyakit hipertensi. Metabolisme lemak menghasilkan Acetyl – COA. Dari Acetyl- COA ada jalur metabolisme ke arah sintesa kolesterol melalui asam kynurenat. Penurunan kadar kolesterol dapat dikurangi dengan cara mengurangi konsumsi lemak hewani ( Sediaoetama, 2010 ).
HDL ( High Density Lipoprotein ) adalah kompleks lipid dan protein yang didominasi protein dan berfungsi mengikat kolesterol dan trigliserida dalam sistem sirkulasi darah. Kolesterol yang berikatan dengan HDL sebagai pembawa memiliki efek positif bagi tubuh, sehingga disebut kolesterol baik. Kolesterol HDL dapat membersihkan plak yang berada di arteri dan membawanya ke hati untuk dikeluarkan dan digunakan kembali oleh tubuh. Kadar HO2-C yang tinggi memberikan efek perlindungan terhadap penyakit kardiovaskuler dari rendahnya HDL – C ( kurang dari 40 mg/dl ) meningkatkan resiko penyakit jantung ( Sudirman, 2012).
HDL adalah lipoprotein yang mempunyai diameter paling kecil yaitu 5 – 12 nm, mempunyai densitas 1.063 – 1,21 gram/ml. HDL mengandung 25 – 30 % fosfolipid, 15 – 20 % kolesterol, 3 % trigliserida dan 45 – 59 % protein ( Adisty, 2012 ).
LDL adalah lipoprotein dengan diameter 18 – 30 nm, mempunyai densitas 2.029 – 2.069 /ml. LDL mengandung 35 – 45 kolesterol, 4 % trigliserida, 22 – 25 % fosfolipid dan 22 – 26 % protein. LDL bersikulasi dalam tubuh dibawa ke sel otot, lemak dan sel – sel lainnya. Pengatur utama kadar kolesterol darah adalah hati, karena sebagian reseptor LDL terdapat di dalam hati. LDL mengangkut paling banyak kolesterol di dalam darah. LDL disebut juga kolesterol jahat, karena kadar LDL yang tinggi menyebabkan kolesterol didalam arteri ( Adisty, 2012 ).
Trigliserida adalah lemak darah yang dibawa oleh serum lipoprotein. Trigliserida adalah penyebab utama penyakit – penyakit arteri dan biasanya dengan kolesterol menggunakan lipoprotein elektroforesis. Bila terjadi peningkatan konsentrasi trigliserida maka terjadi peningkatan VLDL, yang menyebabkan hiperlipoprotein. Masukan alkohol dapat menyebabkan peningkatan sementara kadar trigliserida ( Adisty, 2012 ).
Konsumsi karbohidrat yang tinggi dapat sewaktu – waktu meningkatkan kadar trigliserida dalam darah, tetapi dapat segera menurun kembali. Jadi tidak benar bahwa untuk mengurangi kadar trigliserida dalam darah orang harus mengkonsumsi karbohidrat rendah. Padahal konsumsi karbohidrat tinggi dapat secara tidak langsung mengurangi konsumsi lemak, sehingga ikut mengendalikan kadar lemak dalam darah ( Winarno, 2008 ).
Trigliserida adalah bentuk lemak lain yang bisa berasal dari makanan atau dibentuk sendiri oleh tubuh. Trigliserida dalam darah yang normal harus di bawah 150 mg/dl. Beberapa orang yang mempunyai trigliserida tinggi lantaran penyakit lain atau keturunan. Apabila merupakan faktor keturunan maka harus segera mengubah gaya hidup. Trigliserida bukan kolesterol melainkan salah satu lemak yang terdapat dalam darah yang dikemas dalam bentuk lipoprotein. Sejumlah faktor dapat mempengaruhi tingginya kadar trigliserida dalam darah seperti kegemukan, makanan berlemak jenuh tinggi serta minuman beralkohol ( Ganong, 2012 ).
Trigliserida merupakan senyawa hasil kondensasi 1 molekul gliserol dan 3 molekul asam lemak. Dalam gliserida yang lain yaitu digliserida dan monogliserida hanya terdapat sangat sedikit pada tanaman. Dalam dunia perdagangan lebih bnyak dikenal digliserida dan monogliserida yang dibuat dengan sengaja dari hidrolisa tidak lengkap trigliserida dan banyak dipakai dalam teknologi makanan, misalnya sebagai bahan pengemulsi, penstabil dan lain lain. Pada kondisi murni, minyak dan lemak tidak mempunyai warna, bau dan rasa. Dalam larutan alkali trigliserida akan mengalami hidrolisis menjadi komponen penyusunnya yaitu gliserol dan garam alkali dan lemaknya (Ganong, 2012).
2.2  Jenis-Jenis Kolesterol
Lipoprotein terbagi menjadi 5 fraksi sesuai dengan berat jenisnya yang dibedakan dengan cara ultrasentrifugasi. Kelima fraksi tersebut adalah kilomikron, very low density lioprotein (VLDL), intermediatedensity lipoprotein (IDL), low density lipoprotein (LDL), dan high density lipoproteinhigh (HDL).
1.      Kilomikron merupakan lipoprotein dengan berat molekul terbesar dan mengandung Apo-B48. Kandungannya sebagian besar trigliserida (80-95%) untuk dibawa ke jaringan lemak dan otot rangka. Kilomikron juga mengandung kolesterol (2-7%) untuk dibawa ke hati. Setelah 8-10 jam sejak makan terakhir, kilomikron tidak ditemukan lagi di dalam plasma.Adanya kilomokron sewaktu puasa dianggap abnormal (Dalimartha,2008).
2.      Low Density Lipoprotein (LDL) ini sering disebut dengan istilah kolesterol jahat adalah kolesterol yang mengangkut paling banyak kolesterol dan lemak di dalam darah. Kadar LDL yang tinggi dan pekat ini akan menyebabkan kolesterol lebih banyak melekat pada dinding-dinding pembuluh darah pada saat transportasi dilakukan. Kolesterol yang melekat itu perlahan-lahan akan mudah membentuk tumpukan-tumpukan yang mengendap, seperti plak pada dinding-dinding pembulu darah. Akibatnya saluran darah terganggu dan ini bisa meningkatkan resiko penyakit pada tubuh seseorang seperti stroke, jantung koroner, dan lain sebagainya (Graha, 2010).
3.      High Density Lippoprotein (HDL) ini sering disebut dengan istilah kolesterol baik. Kolesterol HDL ini mengangkut kolesterol lebih sedikit dan mengandung banyak protein. HDL berfungsi membuang kelebihan kolesterol yang dibawa oleh LDL dengan membawanya kembali kehati dan kemudian diurai kembali. Dengan membawa kelebihan koletserol yang dibawa oleh LDL tadi, maka HDL membantu mencegah terjadinya pengendapan dan mengurangi terjadinya plak dipembulu darah yang dapat mengganggu peredaran darah dan membahayakan tubuh. Karena itu kolesterol HDL ini disebut kolesterol baik (Graha, 2010).
4.      Very Low Density Lioprotein (VLDL)
Dibentuk dari asam lemak bebas di hati dengan kandungan Apo-B100. VLDL mengandung 55-80% trigliserida dan 5-15% kolesterol (Dalimartha, 2008).
5.      Intermediate Density Lipoprotein (IDL)Juga mengandung trigliserida (20-50%) dan kolesterol (20-40%).IDL merupakan zat antara yang terjadi sewaktu VLDL dikatabolisme menjadi LDL. IDL disebut jugaVLDL sisa (Dalimartha, 2008).
2.3  Pemeriksaan Kolesterol
Pemeriksaan kolesterol dapat dilakukan dengan 2 cara yakni melalui pemeriksaan darah di laboratorium oleh tenaga medis atau pemeriksaan sendiri dengan alat pemeriksa kolesterol yang mudah didapatkan di apotek atau toko perlengkapan alat kesehatan. Meskipun pemeriksaan sendiri dengan alat yang dijual bebas di apotek lebih praktis, namun, tidak sedikit terjadi ketidakcocokan hasil dengan pemeriksaan yang dilakukan di laboratorium kesehatan. Hal ini sering membingungkan pasien. Biasanya, hal tersebut terjadi karena bisa saja pasien tidak melakukan puasa terlebih dahulu sebelumnya. Pemeriksaan kolesterol di laboratorium menghasilkan hasil pemeriksaan yang lebih spesifik dan akurat karena pemeriksaan yang dilakukan terhadap kadar trigliserida, LDL, dan HDL dilakukan secara terpisah dan juga bersamaan dalam bentuk total kolesterol. Sedangkan pada alat periksa praktis, hanya menyajikan hasil akhir berupa total kolesterol. Padahal total kolesterol biasanya terdiri atas 2 faktor penting yaitu LDL dan HDL yang memiliki fungsi serta pengaruh yang berbeda pada tubuh. Oleh karena itu, banyak dokter menyarankan pasien untuk memeriksakan kolesterolnya di laboratorium kesehatan.
1.      Proses pemeriksaan dilakukan dengan cara:
Sebelum melakukan pemeriksaan kolesterol, pasien biasanya dianjurkan untuk puasa sepanjang malam, kurang lebih 9-12 jam. Tujuannya, agar tidak terjadi kesalahan pengukuran akibat adanya pengaruh dari lemak yang baru dikonsumsi. Selain itu, 24 jam sebelum melalukan pemeriksaan kolesterol sebaiknya pasien juga tidak melakukan aktivitas berat karena kelelahan yang amat sangat dapat berpengaruh pada hasil pemeriksaan. Pada saat pemeriksaan, darah akan diambil untuk kemudian diukur kadar kolesterolnya. Hasil pemeriksaan akan menyajikan informasi akurat mengenai kadar kolesterol dalam tubuh seseorang. Hasil pemeriksaan tersebut akan dibandingkan dengan tabel klasifikasi kadar kolesterol standar dalam dunia kedokteran sehingga kadar kolesterol seseorang dapat dianalisis berdasarkan tabel tersebut. Hasil pemeriksaan tersebut akan menjadi salah satu dasar diagnosis bagi dokter selain wawancara yang dilakukan terhadap pasien mengenai riwayat kolesterol tinggi pada keluarga atau mengenai penyakit-penyakit lain yang pernah diderita pasien.
2.      Cara Mengetahui Hasil pemeriksaan:
Kolesterol diukur dalam satuan miligram per desiliter darah yang biasa disingkat mg/dL atau milimol per liter darah yang disingkat mmol/L. Di dalam hasil pemeriksaan yang diberikan laboratorium atau rumah sakit, biasanya akan disajikan informasi mengenai 4 komponen lemak utama dalam darah yakni total kolesterol, HDL kolesterol, LDL kolesterol, dan trigliserida.




BAB III
METODOLOGI

3.1   Pra Analitik
1.      Alat
Alat-alat yang digunakan dalam pemeriksaan profil lipid ini meliputi : tabung serologi, mikropipet, yellow tip, blue tip, rak tabung, stopwatch, fotometer, tissue.
2.      Reagen
Adapun reagen-reagen yang digunakan adalah :
a.       Pemeriksaan kolesterol
Reagen yang digunakan dalam pemeriksaan kolesterol yaitu :
-         Larutan buffer (pH)             50 mmol/L                               
-         Fenol                                               5 mmol/L
-         4-aminoantipirin                              0,3 mmol/L
-         Cholesterol esterase (CHE)
-         Cholesterol oxidase (CHO)
-         Peroxidase (POD)
-         Standart kolesterol  200 mg/dl (5,2 mmol/L)
b.      Pemeriksaan LDL
Reagen yang digunakan dalam pemeriksaan kolesterol LDL yaitu :
-         Heparin                                          100.000 U/L
-         Sodium citrate                                64 mmol/L
-         Standart kolesterol LDL     200 mg/dl (5,2 mmol/L)
c.       Pemeriksaan HDL
Reagen yang digunakan dalam pemeriksaan kolesterol HDL adalah :
-         Phospotungstic acid                        1,4 mmol/L
-         Magnesium chloride                        8,6 mmol/L
-         Standar kolesterol HDL      200 mg/dl (5,2 mmol/L)
d.      Pemeriksaan trigliserida
Reagen yang digunakan dalam pemeriksaan kolesterol TG adalah :
-         Larutan buffer ( pH 7,2)                  50mmol/L
-         4-chlorophenol                               4mmol/L
-         ATP                                               2 mmol
-         Mg 2+                                             15 mmol
-         Glycerokinase (GK)                       ≥0,4 kU/L
-         Peroxidase (POP)                          ≥ 2 kU/L
-         Lipoprotein lipase (LPL)                 ≥ 2 kU/L
-         4-amioantipyrine                             0,5 mmol/L
-         Glycerol-3-phospate-oxidase          ≥ 0,5 kU/L
-         Standart TG                       200 mg/dl (2,3mmol/L)
3.      Sampel
Sampel yang digunakan dalam pemeriksaan profil lipid berupa serum.
4.      Metode
-         Kolesterol              : CHOD-PAP
-         LDL                       : CHOD-PAP
-         HDL                      : CHOD-PAP
-         Trigliserida  : GPO-PAP
5.      Probandus
Berbagai persiapan penderita yang perlu diberitahukan secara baik dan mendetail pada penderita antara lain :
a.       Persiapan pasien (untuk pemeriksaan tertentu pasien harus puasa selama 8-12 jam sebelum diambil darah)
b.      Pengambilan spesimen sebaiknya pagi hari antara pukul 07.00 – 09.00
c.       Menghindari obat-obatan sebelum spesimen di ambil
d.      Menghindari aktifitasfisik/olahraga sebelum spesimen di ambil
e.       Dicatat identitas pasien dengan benar
Nama                  : Mr/Mrs. X
Alamat                : Y
Jenis kelamin       : XY
3.2  Analitik
1.      Prisip Pemeriksaan
a.       Kolesterol
Kolesterol ditentukan melalui hidrolisis enzimatik dan oksidasi. Reaksi dari 4-aminoantypirine dengan fenol dari peroksida hidrogen melalui katalis peroksida menghasilkan indikator quinoneimine kalorimetri.
Reaksi :
  (CHE)
Cholesterol ester + H2O    à     cholesterol + as. Lemak

                             (CHO) 
Cholesterol + O2    à   cholesterol-3-one + H2O2
                                                                            (POD)
2 H2O2 + 4 aminoantipyrine + fenol   à  quinoneimine + 4 H2O

b.      LDL
LDL diendapkan oleh heparin, HDL dan LDL setelah disentrifugasi hasilnya berupa supernatan dan pengukuran menggunakan enzymatic.
c.       HDL
Chylomicron, LDL dan VIDL yang di endapakan dengan menambah phosphatogitis dan ion-ion magnesium centrifugasi hanya mendapatkan HDL dalam supernatanya,  kandungan kolesterol ditemukan melalui enzimatik
d.      Trigliserida (TG)
Trigliserida ditentukan melalui ikatan enzimatic dengan lipoprotein lipase. Reaksi antara 4-aminoantypirine dengan 4- klorofenol dari hasil hidrogen peroksida melalui katalis peroksidase menghasilkan indikator quinoneimine.
Reaksi :
        (LPL)
TG    à   gliserol + as. Lemak

                           (GK)
Gliserol + ATP   à   gliserol- 3 phospate + ADP

                                       (GPO)
Gliserol-3- fosfat + O2    à  dyhidroxyaceton phospate + H2O2


                                                          (POD)
             2 H2O2 + aminoantypirine + 4-klorofenol   à   Quinoneimine + HCl + 4 H2O
2.      Prosedur Kerja
a.       Pemeriksaan kolesterol
-         Disiapkan 3 tabung serologi
-         Dipipet masing-masing ke dalam tabung.

Blangko
Sample
Standart
Sample (serum)
-
10 mL
-
Standart
-
-
10 mL
Aquadest
10 mL
-
-
Reagents
1000 mL
1000 mL
1000 mL
-         Dihomogenkan, kemudian diinkubasi selama 20 menit pada suhu 20- 25 0C atau selama 10 menit pada suhu 37 0C.
-         Dibaca hasil absorbansinya pada alat fotometer.
b.      Pemeriksaan LDL
1)   Prosedur presipitat
-         Disiapkan tabung serologi
-         Dipipet sampel sebanyak 100 mL
-         Ditambahkan reagen presipitat sebanyak 1000 mL
-         Dihomogenkan, kemudian diinkubasi selama 15 menit pada suhu ruangan, kemudian di sentrifugasi selama 20 menit pada kecepatan 2500 rpm.
-         Di Pipet standart & test sesuai dengan kebutuhan untuk pemeriksaan selanjutnya.


2)   Pemeriksaan kolesterol LDL
-         Disiapkan 3 tabung serologi dan dipipet masing-masing ke dalam tabung :

Standart
Sample
Supernatant
-
100 mL
Standart
100 mL
-
Reagen kolesterol
1000 mL
1000 mL
-         Dihomogenkan, kemudian diinkubasi selam 10 menit di suhu ruangan atau 5 menit pada suhu 37 0C.
-         Dibaca hasil absorbansinya pada fotometer.
c.       Pemeriksaan HDL
1)      Prosedur presipitat
-         Disiapkan tabung serologi.
-         Dipipet sampel 200 mL ditambahkan reagen presipitat 500 mL.
-         Dihomogenkan, kemudian diinkubasi selama 15 menit pada suhu ruangan.
-         Disentrifugasi selama 20 menit dengan kecepatan 2500 rpm.
-         Di Pipet standart & test sesuai dengan kebutuhan untuk pemeriksaan selanjutnya.
2)      Pemeriksaan kolesterol HDL
-         Disiapkan 3 tabung serologi dan dipipet masing-masing ke dalam tabung :

Standart
Sample
Supernatant
-
100 mL
Standart
100 mL
-
Reagen kolesterol
1000 mL
1000 mL
-         Dihomogenkan, kemudian diinkubasi selam 10 menit di suhu ruangan atau 5 menit pada suhu 37 0C.
-         Dibaca hasil absorbansinya pada fotometer.

d.      Pemeriksaan Trigliserida
-         Disiapkan 3 tabung serologi dan dipipet masing-masing ke dalam tabung :

Blangko
Sample
Standart
Sample (serum)
-
10 mL
-
Standart
-
-
10 mL
Aquadest
10 mL
-
-
Reagents
1000 mL
1000 mL
1000 mL






-         Dihomogenkan, kemudian diinkubasi selama 20 menit pada suhu 20- 25 0C atau selama 10 menit pada suhu 37 0C.
-         Dibaca hasil absorbansinya pada alat fotometer.



















BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1  Pasca Analitik
1.      Interpretasi hasil
a.       Kolesterol
Dibolehkan                   : ≤ 200 mg / dl
Batas resiko tinggi         : 200 – 240 mg / dl
Beresiko tinggi  : ≥ 240 mg / dl
b.   LDL kolesteol
Normal             : ≤ 130 mg / dl
Batas Normal               : 130 – 160 mg / dl
Beresiko Tinggi : ≥ 160 mg / dl
c.  HDL kolesterol  : ≥ 35 mg / dl
d. Trigliserida
Normal             : ≤ 200 mg / dl
Batas Normal               : 200 – 400 mg / dl
Beresiko Tinggi             : ≥ 400 mg / dl
2.      Hasil
a.       Kolesterol
Diket : A. Sampel         =  0,7772
A.     Standart     =  0,5247
Cont.test    =  407,414  mg/dl
Standart     = 200 mg/dl
Maka :
                   
=  296,245  mg/dl
b.      HDL
Diket : A. Sampel         =  0,7470
A.     Standart     =  0,2762
Cont.test    =  79, 7416 mg/dl
Standart     = 200 mg/dl
HDL disupernatant =
                   
           =  540,912  mg/dl
c.       LDL
Diket : A. Sampel         =  1, 8930
A.     Standart     =  2,4330
Cont.test    =  148, 463  mg/dl
Standart     = 200 mg/dl
                 
                 =  155, 610 mg/dl
LDL Kolesterol            = kolesterol total – kolesterol supernatant
                                    = 2,96,245 mg/dl – 155,610 mg/dl
                                    = 140, 635 mg/ dl
d.      Trigliserida
Diket : A. Sampel         =  0,2676
A.     Standart     =  0,3269
Cont.test    =  128, 071 mg/dl
Standart     = 200 mg/dl
                   
  =  163,72 mg/dl
4.2  Pembahasan
Penentuan kadar kolesterol dalam darah, kami menggunakan prinsip Cholesterol ditentukan setelah hidrolisa enzimatik dan oksidasi. Indikator quinoneimin terbentuk dari hidrogen peroksida dan 4 – amino antipyrin dengan adanya phenol dan peroksida. Dari hasil percobaan yang telah kami lakukan, didapat kadar kolesterol dalam darah sebesar 296, 245 mg/dl. Kadar kolesterol tersebut termasuk dalam kategori melebihi normal karena lebih dari 200 mg/dl. Pada kadar kolesterol yang normal, kolesterol dapat larut dalam pelarut lemak. Endapan kolesterol apabila terdapat dalam pembuluh darah dapat menyebabkan penyempitan darah karena dinding pembuluh darah makin tebal. Hal ini mengakibatkan jantung bekerja ekstra keras. Sedangkan bila mengalami penurunan kadar kolesterol menyebabkan hipertensi, kelaparan dan malabsorbsi ( Adisty, 2012 ).
Pada pemeriksaan HDL kolesterol, sampel yang digunakan juga serum. Sebelumnya, dibuat supernatan dahulu, yaitu sampel sebanyak 200 µL ditambahkan dengan reagen HDL 200 µL. Reagen tersebut akan mengendapkan partikel – partikel lipoprotein selain HDL. Setelah diinkubasi dan dicentrifuge, supernatan siap untuk digunakan dalam pemeriksaan HDL. Prinsip dari percobaan ini adalah Kilomikron, VDL ( Very Low Density Lipoprotein ) dan LDL ( Low Density Lipoprotein ) diendapkan dari penjumlahan phosphotugistic acid dan magnesium klorida. Setelah supernatan disentrifuge, cairan terdiri dari sedikit HDL sedangkan kolesterol ditentukan dari proses enzimatis.Kadar HDL yang didapat oleh kelompok kami adalah 540, 912 mg/dl. Kadar ini digolongkan dalam keadaan tinggi. Kadar HDL wanita adalah < 50 mg/dl, laki – laki < 40 mg/dl dan kadar HDL tinggi > 60 mg/dl ( Sunita, 2004 ). 
Selain kadar HDL kami juga menghitung kadar LDL dalam darah. Rumus yang digunakan untuk mendapatkan kadar LDL adalah dengan mengurangkan kolesterol total dengan HDL. Selanjutnya pada pemeriksaan LDL kolesterol diperoleh kadar sebesar 140, 635 mg/dl. Pada pemeriksaan tersebut kadar LDL angka ini masuk dalam kategori LDL  tinggi karena > 130 mg/dl. Optimal yaitu  100 mg/dl, mendekati optimal yaitu 100 – 129 mg/dl, batas normal tertinggi yaitu 130 – 159 mg/dl, tinggi yaitu 160 – 189 mg/dl.. LDL merupakan kolesterol berkepadatan rendah. LDL merupakan lemak jahat karena kolesterol LDL melekat pada dinding arteri dan bisa menyebabkan perkembangan penutuan-penutupan arteri. LDL mengangkut paling banyak kolesterol darah maka dapat menyebabkan kolesterol dalam hati. Cara ini untuk menurunkan LDL adalah dengan :
1.        Memperbanyak makan kacang – kacangan dan hasil olahannya.
2.        Makin banyak sayur dan buah – buahan.
3.        Membatasi makanan sumber kolesterol.
4.        Olahraga teratur.
5.        Mengganti minyak kelapa dengan minyak jagung, minyak biji bunga matahari, olive oil ( Sudirman, 2012 ).
Pada percobaan pengukuran kadar trigliserida sampel yang digunakan adalah serum juga. Menggunakan prinsip trigliserida ditentukan setelah hidrolisa enzimatis dengan lipase.  Quinoneimin terbentuk dari hydrogen, amynoan tipiryn dan chlorophenol dengan katalisator peroxide. Dari hasil percobaan ini didapatkan 163,72 mg/dl. Angka ini masuk dalam batas normal karena masih kurang dari 200 mg/dl. Trigliserida yang tinggi dapat disebabkan oleh diet yang tidak seimbang ataupun kondisi tubuh tertentu. Makanan yang tinggi karbohidrat dan rendah protein atau terutama apabila jumlahnya berlebihan akan meningkatkan ligogenensis (proses pembentukan lemak dalam tubuh). Sehingga trigliserida akan meningkat. Berikut adalah anjuran dari American Heart Associantion yang perlu dilakukan oleh penderita hipertrigliserida :
1.        Jika berat badan over weight, batasi asupan kalori.
2.        Ganti konsumsi lemak jenuh dengan PUFA / MUFA ( misal : margarin cair, minyak zaitun, minyak ikan dan lain – lain ).
3.        Kurangi konsumsi lemak trans, lemak jenuh dan kolesterol anda.
4.        Kurangi asupan alkohol.
5.        Perbanyak konsumsi buah dan sayur.
6.        Beraktivitas fisik selama setidaknya 30 menit dalam derajat sedang.
7.         Kendalikan tekanan darah dan hindari rokok ( Sudirman, 2012 ). 














BAB V
PENUTUP
5.1  Kesimpulan
Jadi dari pemeriksaan profil lipid ini didapatkan hasil kadar kolesterol sebesar 296, 245 mg/dl (berisiko tinggi), kadar LDL kolesterol sebesar 140, 635 mg/dl (kategori berisiko tinggi), kadar HDL sebesar 540, 912 mg/dl (kategori tinggi), dan kadar trigliserida sebesar 163, 72 mg/dl (kategori bebas berisiko tinggi).
5.2  Saran
Praktikan diharapkan memakai pelindung diri yang lengkap, lebih teliti dalam praktikum terutama dalam penggunaan mikropipet dan perhitungan kadar, serta praktikan harus melakukan praktikum sesuai prosedur kit yang sudah ada.


















DAFTAR PUSTAKA

                               Almatsier, Sunita . 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia
Anggraeni, Adisty Cyntia. 2012. Asuhan Gizi Nutritional Care Process. Yogyakarta: Graha Ilmu
                               Ganong, WF. 1994. Fisiologi Kedokteran Edisi 14. Jakarta : EGC
Kimball, John W. 1983. Biologi, Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga
Lehninger, Albert L. 1994. Dasar-Dasar Biokimia Jilid 3. Jakarta: Erlangga
Nogrady, Thomas. 1992. Kimia Medisinal Terbitan Kedua. Bandung: Penerbit ITB
Sediaotama. 2010. Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi. Yogyakarta: Alfabeta
Sudirman. 2012. Pemeriksaan Laboratorium. Makassar : http://www.Analisis_kesehatan_unit_makassar.com . diakses tanggal 20 oktober 2015
Villee, Claude A. 1999. Zoologi Umum Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga
Winarno, FG. 2008. Kimia Pangan dan Gizi Edizi terbaru. Bogor : M.Brio Press
                                




LAMPIRAN
1.      Standart Kolesterol Total
2.      Sampel Kolesterol