TINJAUAN
BAHAN
1.
ACETAMINOPHENUM
Nama
lain : asetaminofen, parasetamol
Pemerian : hablur atau serbuk hablur putih,
tidak berbau, rasa pahit.
Kelarutan : larut dalam 70 bagian cair, dalam 7
bagian etanol (95%) P, dalam 13 bagian aseton P, dalam 40 bagian gliserol P dan
dalam 9 bagian propilenglikol P, larut dalam larutan alkali hidroksida.
Kemurnian : asetaminofen mengadungan tidak kurang
dari 98,0% dan tidak lebih dari 101,0% C8H9NO2
n dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan.
BM : 151,16
Titik
lebur : 169o sampai 172o
Khasiat : analgetikum, antipiretik
Struktur kimia
|
|
Rumus molekul
|
C8H9NO2
|
Nama
|
Paracetamol
|
Nama lain
|
Acetaminofhen
|
Nama kimia
|
n-acetil-4-aminofenol
|
Berat molekul
|
151,16
|
Pemerian
|
Serbuk hablur,putih,tidak berbau,rasa pahit (FI III,hal 32)
|
Suhu lebur
|
1690C-1720C
|
pH
|
Antara 5,3 dan 6,5 (codek hal 988)
|
Kelarutan
|
Larut dalam 70 bagian air,7 bagian etanol,13 bagian aceton,40 bagian
glicerol,9 bagian propilen glikol,larut dalam larutan alkali hidroksida
|
Stabilitas
|
-
Terhidrolisis pada ph minimal 5-7
-
Stabil pada temperatur 450C (dalam bentuk serbuk)
-
Dapat terdegradasi oleh quinominim dan terbentuk warna pink,coklat dan
hitam
-
Relatif stabil terhadap oksidasi
-
Menyerap uap air dalam jumlah tidak signifikan pada suhu 250C
dan kelembaban 90%
-
Tablet yang dibuat granulasi basah menggunakan pasta gelatin tidak
dipengaruhi oleh kelembaban tinggi dibandingkan menggunakan povidon
(codek hal 988)
|
Inkompatibilitas
|
Inkompatibilitas terhadap
permukaan nilon dan rayon (codek hal 988)
|
Penyimpanan
|
Dalam wadah tertutup rapat,tidak tembus cahaya (FI IV,hal 650)
|
Daftar pustaka
|
FI III,hal 32
FI IV,hal 650
codek hal 988-989
|
2.
AMYLUM
Struktur kimia
|
|
Rumus molekul
|
[C16H10O5]n . dimana n= 300 – 1000
|
Nama kimia
|
Starch [9005 – 25 -8]
|
Berat molekul
|
300 – 1000 tergantung jenis amylum
|
Pemerian
|
Amylum tidak berbau tidak berasa ,warna putih sampai putih tua ,serbuk
halus
|
Kelarutan
|
Praktis tidak larut dalam etanol 96%dan dalam air
dingin.pati mengembang seketika dalam air sekitar 5 – 10 % pada 378C .pati
menjadi larut dalam air panas pada suhu diatas suhu gelatinasi.
|
Stabilitas
|
Pati kering stabil jika dilindungi dari kelembaban tinggi.pati dianggap sebagai bahan kimia dan mikrobiologi
pada kondisi penyimpanan dibawah
normal .larutan amilum atau atau pasta amylum tidak stabil dan mudah
dimetabolisme oleh microorganisme,karena itu untuk granulasi basah harus
selalu dibuat baru. Pati harus
disimpan dalam wadah kedap udara di tempat sejuk dan kering
|
Inkompatibilitas
|
Pati tidak kompatibel dengan zat
pengoksidasi kuat. Berwarna
senyawa inklusi terbentuk dengan yodium |
Penyimpanan
|
Dalam tempat sejuk dan kering
|
Kegunaan
|
Desintegran 3 – 25 %
|
Daftar pustaka
|
HOPE 6th edisi 2009 hal 686 – 691
|
3.
AQUA
DESTILATA
Nama
lain : air suling,
Rumus
kimia : H2O
Pemerian : cairan jernih, tidak berwarna, tidak
berbau, dan tidak mempunyai rasa.
Kelarutan : air suling dibuat dengan menyuling air
yang dapat diminum.
Khasiat : pelarut
4.
AQUA
MENTHAE PIPERATE
Nama
lain : pepernuntwater, air permin
Kocok
Satu
bagian minyak perrmin........................................1
Dengan
kuat-kuat dengan
Sembilan
puluh sembilan bagian Air suamkuku.........99
Tambahkan
sesudah didinginkan. Dengan mengocok bagian demi bagian.
Sembilan
ratus bagian air..........................................900
Zat
cair yang sedikit keruh.
Khasiat : zat tambahan
5.
GLYSEROLUM
Nama
lain : gliserin, gliserol
Rumus
kimia : C8H8O3
Pemerian : cairan seperti sirup, jernih, tidak
berwarna, tidak berbau, manis diikuti rasa hangat, higroskopik. Jika disimpan
beberapa lama pada suhu rendah dapat memadat membentuk massa hablur tidak
berwarna yang tidak melebur hingga suhu mencapai lebih kurang 20o
Kelarutan : dapat campur dengan aor, dan dengan
etanol (95%) P, praktis tidak larut dalam kloroform P, dalam eter P dan dalam
minyak lemak.
BM : 92,10
Khasiat : zat tambahan
6.
LACTOSA
ANHYDROUS
|
|
Rumus molekul
|
C12H22O11
|
Nama
kimia
|
O-ÎČ-D-galactopyranosyl-(1
Ă 4)-ÎČ-D-glucopyranose
|
Berat molekul
|
342,30
|
Pemerian
|
Laktosa
anhidrat adalah serbuk atau partikel kristal berwarna putih, rasa manis,
tidak berbau.
|
Suhu Lebur
|
2320C
|
Kelarutan
|
Larut
dalam air, sedikit larut dalam ethanol 95% dan eter.
|
Density
|
1,589
g/cm3
|
Stabilitas
|
Laktosa
dapat berubah warna menjadi kecoklatan dalam penyimpanan. Hal tersebut dapat
disebabkan oleh panas, kondisi lembab yang kelembabannya hingga 80%.
|
Inkompatibilitas
|
Laktosa
anhidrat inkompatibel dengan oksidator kuat. Dapat mengalami reaksi maillard
dengan amin primer dan sekunder bila disimpan dalam kondisi kelembaban tinggi
pada waktu tertentu.
|
Penyimpanan
|
Dalam
wadah tertutup di tempat sejuk dan kering.
|
Kegunaan
|
Tablet filler atau diluent atau
pengisi.
|
Pustaka
|
Handbook of
Pharmaceutical Exipient Halaman 359 – 361
|
7.
MAGNESIUM
STEARAT
Struktur kimia
|
|
Rumus molekul
|
C36H70MgO4
|
Nama kimia
|
Octadecanoic acid magnesium salt [557-04-0]
|
Berat molekul
|
591,29
|
Pemerian
|
Serbuk halus berwarna putih,bau samar rasa khas
|
Kelarutan
|
Praktis tidak larut dalam etanol,etanol 95%,eter dan air ,sedikit larut
dalm benzen hangat,dan etanol hangat 95%
|
Stabilitas
|
Magnesium stearat stabil dan dapat disimpan dalam wadah tertutup rapat
dan kering
|
Inkompatibilitas
|
Inkompatibel dengan asam kuat,basa, garam besi.Hindari pencampuran dengan
bahan yang teroksidasi kuat.Mg stearat tidak dapat digunakan dalam produk
yang mengandung aspirin,beberapa vitamin dan garam besi
|
Penyimpanan
|
Disimpan dalam wadah tertutup rapat dan disimpan dalam tempat sejuk dan
kering
|
Kegunaan
|
Lubricant,0,25 % - 5,0 %
|
Daftar pustaka
|
HOPE 6th edisi 2009 hal 404 – 405
|
8.
METHYLIS
PARABENUM
(Rowe,
2009; FI IV, Hal : 551)
Nama
Resmi : Methyl
Hydroxybenzoate
Nama
lain : Metil Paraben,
nipagin, Methyl-4-hydroxybenzoate
RM/BM : C8H8O3 / 152.15
Pemerian : Serbuk
hablur putih, hampir tidak berbau, tidak mempunyai
rasa, kemudian agak membakar diikuti
rasa tebal.
Kelarutan : Larut dalam 500 bagian air, 20 bagian air mendidih, dalam 3,5 bagian etanol
(95%) P dan dalam 3
bagian aseton P, mudah
larut dalam eter P.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai pengawet
Inkompatibilitas
: Aktivitas antimikroba metil paraben dan paraben
lainnya sangat berkurang dengan adanya
surfaktan nonionik, seperti polisorbat 80, sebagai akibat dari miselisasi. Namun propilen glikol (10%) telah
terbukti mempotensiasi aktivitas antimikroba dari paraben dengan adanya
surfaktan nonionik dan mencegah interaksi antara metil paraben dan polisorbat.
Stabilitas Larutan metil paraben stabil
pada pH 3 – 6, disterilisasikan oleh otoklaf 120ÂșC selama 20 menit tanpa
terjadi peruraian. Dalam bentuk larutan stabil pada pH 3 – 6 (terurai kurang
dari 10%) untuk penyimpanan lebih dari 4 tahun
OTT : Surfaktan
anionik, bentonit, magnesium trisilikat, talk, tragakan
Sterilisasi :
Otoklaf
Wadah : Wadah tertutup baik
ditempat yang dingin dan kering
Konsentrasi :
0,065 % - 0,25 % ( i.v)
Fungsi : Persevatives agent
Bobot
molekul :
152,15
Rumus
Struktur : C8H8O3
Titik
leleh : 125 – 128oC
Mekanisme
kerja : Mencegah timbulnya jamur
(fungi) yang selain sebagai pengawet makanan juga dipakai sebagai bahan
campuran kosmetik supaya tidak ada jamurnya, Methylparaben mudah diserap dari
saluran pencernaan atau melalui kulit. Hal ini dihidrolisis menjadi asam
p-hidroksibenzoat dan cepat dikeluarkan tanpa akumulasi dalam tubuh. Penelitian
telah menunjukkan bahwa Methylparaben secara praktis tidak beracun oleh kedua
baik secara oral dan parenteral.
Efek
samping : Kanker payudara, alergi,
intertilitas,gangguan pencernaan, dan gangguan pernafasan.
Dosis
: 10 mg / kg bb / hari
9.
NATRIUM
BENZOAT
Nama
Resmi : Natrii Benzoat
Nama
Lain : sodium benzoat, benzoat fo soda, sodium
benzoat acid
Rumus
Molekul : C7H5NO2
Pemerian
:Granul putih, atau cristalme,
bersifat higroskopik dalam bentuk serbuknya, tidak berbau atau memiliki bau
seperti benzoatnya, memiliki rasa yang tidak manis dan rasa saile
Stabilitas
: Larutan berairnya mungkin harus
disterilisasi dengan autoclaf atau filtrasi
Kelarutan
: Larut dalam 18 bagian air, larut
dalam 1,4 bagaian air pada suhu 100oC
Incomp.
: Incomp dengan komponen guarter,
gelatin, garam feri, garam kalsium dan garam dari heavy metalis termasuk
silver, leab dan menty. Activitas preservative mungkin jarang jika berinteraksi
dengan kaolin ataupun sufaktan non ionik.
10. NA SITRAT
( FI IV hal 588, Handbook of Pharmaceutical Excipient hal 443 )
Pemerian : Hablur tidak berwarna atau serbuk hablur,
putih
Kelarutan : Dalam bentuk hidrat mudah larut dalam air, sangat mudah
larut dalam air mendidih, tidak larut
dalam etanol.
Incompatible
: Dengan asam.
Penyimpanan : Dalam wadah kedap udara.
Kegunaan : Natrium sitrat
digunakan untuk meringankan ketidaknyamanan pada
infeksi saluran kemih, seperti sistitis, untuk mengurangi asidosis terlihat
pada distal asidosis tubulus ginjal, dan juga dapat digunakan
sebagai laksatif osmotik. Natrium sitrat ini merupakan komponen utama dari
larutan Rehidrasi Oral WHO.
Kadar : 0,3-2,0 %
pH : 7,0 – 9,0
OTT :
Dengan garam alkaloid, kalsium,
larutan hidroalkohol
Sterilisasi : Autoklaf
Prinsip Kerja : Natrium Sitrat 3,8% yaitu dengan
cara mengikat ion kalsium dalam darah dan mempertahankan kapabilitas fungsi
trombosit (bufer Natrium sitrat bisa meningkatkan stabilitas faktor V & VIII). Natrium
Sitrat 3,8% dibuat dengan cara melarutkan 3,8 gram Natrium Sitrat Dihidrat
dalam 100 ml aquadest.
Mekanisme
Kerja : Natrium
sitrat merupakan asam lemah dan jika bergabung dengan asam hidrochlorida
yang merupakan asam kuat di lambung akan menghasilkan natrium klorida dan asam
sitrat yang merupakan asam yang cukup lemah sehingga dapat mengurangi pH dalam
lambung.Untuk menghindari masalah ini, maka natrium sitrat dapat diberikan
sebelum operasi untuk mengurangi resiko aspirasi lambung pada pasien yang
beresiko tinggi yang memerlukan anestesi umum. Natrium sitrat sebaiknya tidak
digunakan dalam jangka panjang karena kandungan natriumnya cukup tinggi,
idealnya obat antasida sebaiknya tidak digunakan dalam jangka waktu lama.
Incompatibility
:
Larutan sedikit basa akan bereaksi dengan zat asam. tidak cocok juga dengan basa, zat
pereduksi dan agen pengoksidasi.
Indikasi : Batuk
karena influenza, alergi, bronkhitis, emfisema, asma bronkhial.
Kontra Indikasi :
Hipertiroidisme, hipertensi, penyakit koroner, terapi MAOI
(penghambat mono amin oksidase).
Efek Samping :Mengantuk,
pusing ,mulut kering, kejang seperti epilepsi (pada dosis tinggi).
11. Oleum
Menthae Piperitae
Nama
Lain
: Minyak permen, pepermin oil
Nama Tanaman Asal :
Mentha piperita (L.)
Keluarga :
Lamiaceae
Zat Berkhasiat Utama / Isi :
Menthol, metilasetat
Persyaratan
Kadar : Kadar ester dihitung sebagai metal asetat
tidak kurang dari 4 % dan tidak lebih dari 9 %, kadar mentol bebas tidak kurang
dari 45 %
Penggunaan :
Karminativa, stimulansia, sebagai obat mulas
Pemerian : Cairan tidak berwarna, kuning pucat atau
kuning kehijauan, bau aromatik, rasa pedas kemudian dingin
Cara memperoleh
: Minyak atsiri yang diperoleh dengan penyulingan air
pucuk
berbunga segar, jika perlu dimurnikan
Penyimpanan
: Dalam wadah tertutup rapat,
terisi penuh, terlindung dari cahaya.
12.
PROPYLEN
GLYCOLUM
Nama
lain : propilen glikol
Rumus
kimia : C3H8O2
Pemerian : cairan kental, jernih, tidak
berwarna, tidak berbau, rasa agak manis
Kelarutan : dapat campur dengan air, dengan etanol
(95%)P dan dengan kloroform P, larut dalam 6 bagian eter P, tidak dapat campur dengan
eter minyak tanah P, dan dengan minyak lemak
Indeks
bias : 1,431 sampai 1,433
Jarak
didih : pada suhu 185o
sampai 189o tersuling tidak kurang dari 95% vv
Bobot
per ml : 1,035 gram sampai 1,037 gram
BM : 76,10
Khasiat : zat tambahan
13. PVP
Struktur kimia
|
|
Rumus molekul
|
(C6H9NO)n
|
Nama kimia
|
1-Ethenyl-2-pyrrolidinone homopolymer [9003-39-8]
|
Berat molekul
|
2500-3000000
|
Pemerian
|
Serbuk hakus berwarna putih hingga putih krem,tidak berbau atau hampir
tidak berbau,serbuk higroskopis
|
Kelarutan
|
Sangat larut dalam asam,kloroform , etanol 95%,keton,metanol dan
air,praktis tidak larut dalam eter hidrokarbon dan minyak mineral
|
Stabilitas
|
penurunan kelarutan povidone stabil untuk siklus pendek dari preparan
Povidon mulai berwarna gelap sampai batas tertentu pada pemanasan 1500C
,dengan panas sekitar 1100C-1300C.
Sterilisasi uap dari larutan berair tidak mengubah kandungan
povidon,larutan berair yang peka,rentan terhadap pertumbuhn jamur dan
akibatnya memerlukan penambahan bahan
pengawet yang cocok
|
Inkompatibilitas
|
Inkompatibel terhadap bahan organik dan anorganik
|
Penyimpanan
|
Disimpan dalam wadah kedap udara ,sejuk dan tempat kering
|
Kegunaan
|
Pengikat (0,5%-5%)
|
Daftar pustaka
|
HOPE 6th edisi 2009 hal 581-582
|
14. SORBITOL
(Handbook of
Pharmaceutical of Excipient hal. 679)
Rumus
Molekul : C6H14O6
Berat Molekul :
182,17
Pemerian : Serbuk, butiran atau kepingan;
putih ; rasa manis ; higroskopis.
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, sukar
larut dalam etanol, dalam metanol dan dalam asam asetat.
Berat Jenis :
1,49 g/ml
pH :
4,5-7,0
Kegunaan :
Bahan pembasah
Konsentrasi :
70%
Stabilitas : Relatif inert dan kompatibel dengan
sebagian besar bahan tambahan; stabil di udara.
OTT :
Tidak bercampur dengan larutan asam berkonsentrasi tinggi dan larut dengan garam
besi juga beberapa logam seperti aluminium, merkuri, dan zink.
Wadah & penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
15.
SUKROSA
Nama
lain : sucrosum, sakarosa
Rumus
kimia : C12H22O11
Pemerian : hablur putih atau tidak berwarna,
massa hablur atau berbentuk kubus, atau serbuk hablur putih, rasa manis, stabil
di udara. Larutannya netral terhadap lakmus.
Kelarutan : sangat mudah larut dalam air, lebih
mudah larut dalam air mendidih, sukar larut dalam etanol, tidak larut dalam
kloroform dan dalam eter.
BM : 342,30
Khasiat : pemanis
16. TALKUM
Struktur kimia
|
|
Rumus molekul
|
Mg6(S12O5)4(OH)4
|
Nama kimia
|
Talk(14807-96-6)
|
Berat molekul
|
-
|
Pemerian
|
Sangat halus,warna putih sampai putih ke abu-an,tidak berbau ,berkilat
mudah melekat pada kulit dan bebas dr butiran
|
Kelarutan
|
Tidak larut dalam hampir semua pelarut
|
Stabilitas
|
Talk merupakan bahan yang stabil,dapat di sterilisasi dengan pemanasan
sampai 1600 C tidak kurang dari 1 jam .dapat juga disterilkan
dengan gas etilen oxide atau gama radiasi
|
Inkompatibilitas
|
Inkompatibilitas dengan kandungan ammonium kwartener
|
Penyimpanan
|
Talk harus disimpan dalam wadah tertutup rapat dan tempat kering
|
Kegunaan
|
Glidan (1,0 % - 10 %)
|
Daftar pustaka
|
HOPE 6th edisi 2009 hal 728 – 731
FI ed IV hal 771
|
Dekstrosa (glukosa)
(FI IV hal. 300, Martindale 28 hal. 50, DI hal. 1427,
Excipient hal. 154)
Bobot
molekul : D glukosa monohidrat 198,17
Rumus
molekul : C6H12O16.H2O
Pemerian
: Hablur tidak berwarna serbuk hablur atau serbuk granul putih, tidak berbau
rasa manis.
Kelarutan
: Mudah larut dalam air, sangat mudah larut dalam air mendidih, larut
dalam etanol mendidih, sedikit larut dalam alkohol
E
NaCl : 0,16 ( Sprowls hal: 187)
L
: 1,9
Konsentrasi
: 2,5-11,5% untuk IV (DI 2003 hal 2505). 0,5-0,8g/kg/jam (DI hal 1427-1429).
Untuk hipoglikemia 20-50 ml (konsentrasi 50%)
Khasiat :
Sebagai sumber kalori dan zat pengisotonis
Osmolaritas
: 5,51% w/v larutan air sudah isotonis dengan serum
Stabilitas
: Stabil dalam bentuk larutan, dekstrosa stabil dalam keadaan penyimpanan yang
kering, dengan pemanasan tinggi dapat menyebabkan reduksi pH dan karamelisasi
dalam larutan
OTT
: Sianokobalamin, kanamisin SO4, novobiosin Na dan wafarin Na,Eritromisin, Vit
B komplek
(
martindale 28 hal: 21)
Sterilisasi
: autoklaf
PH
: 3,5 – 6,5 (dalam 20%w/v larutan air)
Efek
samping : Larutan glukosa hipertonik dapat menyebabkan sakit pada tempat
pemberian (lokal), tromboklebitise, larutan glukose untuk infus dapat
menyebabkan gangguan cairan dan elektrolit termasuk edema, hipokalemia,
hipopostemia, hipomagnesia.
Kontraindikasi
: Pada pasien anuria, intrakranial atau intraspiral hemorage
Titik
lebur : 83OC
NaCl (Natrium klorida)
(FI IV hal. 584, Martindale 28 hal. 635, Excipient
hal. 440)
Rumus
molekul : NaCl
Bobot
molekul : 58,44
Pemerian
: Kristal tidak berbau tidak berwarna atau serbuk kristal putih, tiap 1g setara
dengan 17,1 mmol NaCl.
2,54g NaCl ekivalen dengan 1 g Na
Kelarutan
: 1 bagian larut dalam 3 bagian air, 10 bagian gliserol
Sterilisasi
: Autoklaf atau filtrasi (Martindale 28 hal: 635)
Stabilitas
: Stabil dalam bentuk larutan. Larutan stabil dapat menyebabkan pengguratan
partikel dari tipe gelas
pH
: 4,5 –7(DI 2003 hal 1415) 6,7-7,3 ( Excipient hal 672)
OTT
: logam Ag, Hg, Fe
E
NaCl : 1 (Sprowls hal 189)
Kesetaraan
E elektrolit : 1 g ≈ 17,1 mEq
Konsentrasi/dosis
: lebih dari 0,9% (Excipient hal 440). Injeksi IV 3-5% dalam 100ml selama 1 jam
(DI 2003 hal 1415). Injeksi NaCl mengandung 2,5-4 mEq/ml. Na+ dalam plasma =
135-145 mEq/L (steril dosage form hal 251 )
Khasiat/kegunaan
: Pengganti ion Na+, Cl- dalam tubuh
Efek
samping : Keracunan NaCl disebabkan oleh induksi yang gagal dapat menyebabkan
hipernatremia yang memicu terjadinya trombosit dan hemorrage. Efek samping yang
sering terjadi nausea, mual, diare, kram usus, haus, menurunkan salivasi dan
lakrimasi, berkeringat, demam, hipertensi, takikardi, gagal ginjal, sakit
kepala, lemas, kejang, koma dan kematian.
Kontraindikasi
: Untuk pasien penyakit hati perifer udem atau pulmonali udem, kelainan fungsi
ginjal.
Farmakologi
: berfungsi untuk mengatur distribusi air, cairan dan keseimbangan elektrolit
dan tekanan osmotik cairan tubuh.
Aqua Pro Injeksi
(FI IV hal 112, FI III hal 97)
Pemerian
: Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau
Sterilisasi
: Kalor basah (autoklaf)
Kegunaan
: Pembawa dan melarutkan
Alasan
pemilihan : Karena digunakan untuk melarutkan zat aktif dan zat-zat tambahan
Cara
pembuatan : didihkan aqua dan diamkan selama 30 menit, dinginkan
H2O2 (Hidrogen peroksida)
(FI IV hal. 438, Martindale 28 hal. 1232)
Pemerian
: Cairan jernih tidak berwarna, bereaksi asam terhadap lakmus, terurai secara
perlahan dan dipengaruhi oleh cahaya
Konsentrasi
: 0,1%
Stabilitas
: stabil dengan penambahan pengawet 0,05%
OTT
: zat pereduksi dan zat pengoksidasi
Kegunaan
: Untuk membebaskan aqua pro injeksi dari pirogen atau depirogenisasi.
Alasan
pemilihan : Untuk membantu pembebasan sediaan dari pirogen.
Norit
(FI IV hal. 1169, Martindale hal. 79)
Pemerian
: Serbuk hitam tidak berbau
Kelarutan
: praktis tidak larut dalam suasana pelarut biasa
Stabilitas
: stabil ditempat yang tertutup dan kedap udara
Kegunaan
: Untuk kelebihan H2O2 dalam sediaan
Konsentrasi
: 0,1-0,3%
Alasan
pemilihan : Norit inert sehingga tidak bereaksi dengan zat aktif.
Kalsium glukonat
(FI IV hal. 161)
Pemerian
: Hablur, granul atau serbuk putih; tidak berbau; tidak berasa. Stabil di
udara
Kelarutan
: Agak sukar (dan lambat) larut dalam air; mudah larut dalam air mendidih,
tidak larut dalam etanol. Larutan bersifat netralterhadap lakmus
Stabilitas
: Injeksi kalsium OTT dengan larutan infus IV yang terdiri dari bermacam-macam
obat (DI hal. 1399)
Khasiat :
Untuk pengobatan hipokalsemia tetani
(DI
hal. 1399)
Dosis
: Kebutuhan tubuh 4,5-5,5 mEq kalsium per hari.
1 g Ca. Glukonat monohidrat ~ 4,5 mEq calcium
(
Martindale 28 hal.623)
pH
: 6-8,2 (DI hal.1399)
OTT
: Oxidating agent, sitrat, phospat, dan sulfat
(Martindale
28 hal. 622)
E
NaCl : 0,18 (FI IV Hal. 1246)
Efek
Samping : Mual, muntah, vasodilatasi perifer, berkeringat, hipotensi,
hiperkalsemia, konstipasi
(Martindale
28 hal.62)
Kontraindikasi
: Perhatian serius pada ketidakseimbangan fungsi renal (Martindale 28 hal.620)
Sterilisasi
: Autoklaf ( Martindale 28 hal 622)
Dextran 70
(DI 2003 hal. 2489; Martindale hal. 955; FI IV hal.
296 )
Pemerian
: Serbuk amorf, warna putih sampai putih kekuningan; tidak berbau dan tidak
berasa; higroskopis.
Kelarutan
: Mudah larut dalam air panas; larut secara bertahap dalam air; praktis tidak
larut dalam etanol dan dalam eter.
Dosis
: Total dosis dari 6% larutan yang ditujukan untuk dewasa dan anak selama 24
jam pertama tidak lebih dari 1,2 g/kg (20 mL/kg); bila terapi berlanjut lebih
dari 24 jam, dosis tidak lebih dari 0,6 g/kg (10 mL/kg) dalam sehari. Untuk
dewasa, dosis yang biasa diberikan 30 g (500 mL). Pada situasi emergensi,
dextran 70 dapat diberikan pada dewasa dengan kecepatan 1,2-2,4 g (20-40 mL)
per menit. Pada pasien normovolemik, kecepatan infus tidak lebih dari 0,24 g (4
mL) per menit. (DI 2003 hal 2489)
Rute
pemberian : intravena
pH
: 3-7
Stabilitas
: Larutan dextran jika disimpan dalam jangka waktu yang lama atau pada
temperatur yang bervariasi, maka akan terbentuk kristal dextran pada larutan.
Kristal tersebut dapat larut kembali dengan pemanasan pada WB suhu 1000C atau
dengan autoklaf pada 1100C selama 15 menit. Larutan dextran harus disimpan pada
temperatur konstan yaitu 250C.
Kegunaan
: Cairan pengganti darah dan penambah volume plasma untuk mengatasi syok ketika
produksi darah lengkap manusia tidak mencukupi, dan pada kondisi syok
hipovolemik.
OTT
: Mungkin timbul dari pH asam selama preparasi dextran 70.
Sterilisasi
: sterilisasi akhir (autoklaf pada suhu 1150-1160 selama 30 menit.
Farmakologi
: Dextran 70 menyerupai sediaan steril albumin serum.
CaCl2
(DI 88 hal. 1398; FI IV hal. 160, Martindale 28 hal.
621)
Pemerian
: Granul atau serpihan, putih, keras, tidak berbau.
Kelarutan
: Mudah larut dalam air, dalam etanol, dan dalam etanol mendidih, sangat mudah
larut dalam air panas.
pH
: 4,5 – 9,2 (5% larutan air)
OTT
: karbonat, fosfat, sulfat, tartrat, sefalotin sodium, CTM dengan tetrasiklin
membentuk kompleks
Stabilitas
: Injeksi kalsium dilaporkan inkompatibel dengan larutan IV yang mengandung
banyak zat aktif.
Kegunaan
: Untuk mempertahankan elektrolit tubuh, untuk hipokalemia, sebagai elektrolit
yang esensial bagi tubuh untuk mencegah kekurangan ion kalsium yang menyebabkan
iritabilitas dan konvulsi.
Sterilisasi
: autoklaf
Kesetaraan
equivalent elektroit :
1 g CaCl2 ≈13,6 mEq Ca++
Ekuivalensi
: 0,51 ( Sprowls hal 187)
Farmakologi
: penting untuk fungsi integritas dari saraf musular, sistem skeletal, membran
sel dan permeabilitas kapiler ( DI hal 1398)
KCl
(DI 88 hal. 1410; Excipient hal 385, FI IV hal. 477)
Pemerian
: Kristal atau serbuk kristal putih atau tidak berwarna, tidak berbau, tidak
berasa atau berasa asin
.
Kelarutan
: Larut dalam air, sangat mudah larut dalam air panas, praktis tidak larut
dalam eter, etanol dan alkohol.
pH
: 4-8
konsentrasi
: 2,5-11,5%
dosis
: konsentrasi kalium pada rute iv tidak lebih dari 40 mEq/L dengan kecepatan 20
mEq/jam ( untuk hipokalemia). Untuk mempertahankan konsentrasi kalium pada
plasma 4 mEq/L ( DI 2003 hal 1410). K+ dalam plasma = 3,5-5 mEq/L ( steril
dosage form hal 251)
Stabilitas
: Stabil dan harus disimpan dalam wadah tertutup rapat, ditempat sejuk dan
kering.
Kegunaan
: Biasa digunakan dalam sediaan parenteral sebagai senyawa pengisotonis.
OTT
: Larutan KCl IV inkompatibel dengan protein hidrosilat, perak dan garam
merkuri.
Sterilisasi
: Dengan otoklaf atau filtrasi.
Kesetaraan
equivalent elektrolit :
1 g KCl ≈ 13,4 mEq K+
Ekuivalen
: 0,76 ( Sprowls hal 189)
Arginin HCl
(Remington hal. 1690, DI 88 hal. 1314, Martindale 28
hal. 49)
Pemerian
: Kristal putih atau serbuk kristal, praktis tidak berbau.
Kelarutan
: Larut dalam air (1 g dalam 5 mL) , agak larut dalam alkohol Panas
Indikasi :
Penanganan gejala dari encephalopathie parah yang berasosiasi dengan amoniakal
azotemia dapat meningkatkan keadaan klinis dari pasien. Arginin digunakan
sebagai suplemen nutrisi dalam kondisi dimana karakter dibasic amino atau dapat
mengurangi kadar amonia dalam darah (pada pasien Hiperammonia). Arginin sebagai
prekursor seharusnya digunakan hati-hati.
Kontraindikasi
: Arginin harus diberikan hati-hati pada pasien dengan gangguan
elektrolit karena dapat mendorong kearah pengembangan hyperchloraemic
acidosis. Tidak boleh diberikan pada penderita ginjal atau anuria.
pH
: dalam larutan 9,5 – 10 % pHnya 5-5,5
Dosis
: 25 g atau 500mg/kg BB dalam 500-1000 ml ( Martindale hal 49 )
OTT
: medroksi progesteron asetat, xylitol, aminofilin, sulfenil urea
Stabilitas
: stabil dalm suhu kamar
Sterilisasi
: filtrasi atau autoklaf
PH
: 5 - 6,5
Ekivalen
: 0,475 mEq
Penyimpanan
: disimpan pada suhu kamar, hindari dari pemanasan dan pembekuan.
Na Bikarbonat
Pemerian
; Serbuk kristal putih, berbau lemah, berasa asin
Kelarutan
; 1 bagian larut dalam 11 bagian air, praktis tidak larut dalam alkohol dan
eter
pH
; tidak lebih dari 8,6 (larutan 5% dalam air)
OTT
; Asam, garam asam, dopamine HCL, Pentazosin laktat, garamalkaloid, bismuth
salisilat.
Sterilisasi
; Otoklaf atau filtrasi
Khasiat
; Pengobatan asidosis metabolic akut
Dosis
; Untuk dewasa 2-5 mEq/kg selama 4-8 jam (DI 88 hal 1388)
E
NaCl ; 0,65 (Sprowis hal 189)
Stabilitas
; Injeksi disimpan pada suhu dibawah 40°C, tapi lebih baik disimpan 15-30ÂșC dan
harus terlindung dari pembekuan.
MgCl2
(Martindale 28 hal. 625)
Pemerian
: Tidak berwarna, tidak berbau, kristal higroskopik dengan sedikit rasa pahit.
Kelarutan
: 1 bag Larut dalam 1 bagian air; dalam 2 bagian etanol.
Dosis
: Mg2+ dalam plasma = 2 mEq/L (Steril dossage Form hal 251)
PH
: 4,8 – 7 (5 % dalam air).
Stabilitas
: Jika dipanaskan 100 °C akan kehilangan 2 molekul dari kristalnya dan pada
suhu 110 °C mulai kehilangan hidrogenklorida membentuk garam.
Sterilisasi
: Dengan otoklaf atau filtrasi.
Kegunaan
: Sebagai sumber ion magnesium, untuk aktivitas neuromuskuler sebagai koenzim
pada metabolisme karbohidrat dan protein.
Kandungan
: 9,8 mEq pergram (Martindale 28 hal 625)
Ekivalensi
: 0,45 (Sprowls hal 188)
Vitamin C
(FI IV hal. 39, DI 2003 hal. 2108, Martindale 35 hal.
1653, Excipient hal. 21)
Pemerian
: Hablur, serbuk putih atau agak kuning
Kelarutan
: Agak sukar larut dalam etanol, tidak larut dalam kloroform, eter dan benzen
Stabilitas
: dalam bentuk serbuk asam askorbat relatif stabil di udara dan stabil terhadap
pemanasan. Tidak stabil dalam larutan terutama larutan alkalis. Larutan asam
askorbat stabil pada pH maksimum 6-6,5
pH
: 5,5-7
Khasiat
: Antioksidan dan untuk defisiensi vitamin C
Dosis
: 100-250mg/hari (DI 2003 hal. 2108), 0,01-0,1% (Excipient hal. 21)
OTT
: Dengan larutan alkalis, logam berat dan bahan pengoksidasi fenileferin HCl,
pirilamin maleat, salisilamid, NaNO3, Na salisilat, teobromin salisilat
Penyimpanan :
dalam wadah tertutup rapat dan tdak tembus cahaya
Ammonium Klorida
(FI IV hal. 94, Martindale 28 hal. 686, DI 2003 hal.
1384)
Pemerian
: hablur tidak berwarna atau serbuk halus atau kasar berwarna putih, rasa asin
dan agak dingin, hidroskopik
Kelarutan
: 1 g zat larut dalam 2,7 ml air, 1 g zat larut dalam 1,4 ml air hangat, 1 g
zat larut dalam 100 ml alkohol, 1 g zat larut dalam 8 ml gliserol. 0,8% larutan
isoosmotik dengan serum (Martindale 28 hal. 686)
Khasiat :
Untuk pengobatan alkalosis metabolik yang berat
Dosis
: Untuk iv 500ml dari 2% larutan setiap 3 jam
OTT
: dengan alkali karbonat dari alkali tanah dan garam perak
Stabilitas
: amonium klorida untuk konsentrasi injeksi harus disimpan pada temperatur 40oC
atau kurang dari 40oC. Hindari dari pembekuan. Konsentrasi larutan bisa
mengkristal pada suhu rendah. Jika serbuk mengkristal, larutan injeksi harus
dipanaskan di WB dengan temperatur kamar (DI 2003 hal. 1384)
Sterilisasi
: Autoklaf atau filtrasi
pH
: 4,6 – 6 (Martindale 28 hal. 686)
penyimpanan :
Disimpan dalam wadah tertutup rapat
Glisin
(Martindale 28 hal. 1786, DI 2003 hal. 1477)
Pemerian
: serbuk kristal, putih, tidak berbau, rasa agak manis, beraksi asam dengan
lakmus
Kelarutan
: mudah larut dalam air, sangat sukar larut dalam eter dan etanol. 5% larutan
dalam air mempunyai pH 5,9 – 6,4
Khasiat :
sebagai larutan irigasi, urogenital selama operasi terutama pada proses penanganan
transuretral prostat.
Dosis :
15 mg /ml
Stabilitas
: stabil jika disimpan dalam suhu kurang dari 40oC, tidak boleh lebih dari 60oC
(DI 2003 hal. 1477)
pH
: 4,5 – 6,5
penyimpanan
: dalam wadah tertutup rapat
sterilisasi
: filtrasi
Na Laktat
(DI
2003 hal. 2474)
Ekivalensi
: 0,55 (Sprowls hal. 189)
Latar
belakang :
- Na
laktat sebagai zat aktif dimana zat aktif ini merupakan agen pengalkali yang
digunakan sebagai sumber bikarbonat untuk pencegahan dan pengobatan asidosis
metabolic ringan hingga sedang
- Tidak
ditambah zat pengisotonis karena didapat larutan hipertonis dengan catatan laju
tetesan tidak lebih dari 200ml per jam (DI 2003 hal. 2474)
17.